Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganteng dan Humoris, Dokter Tri Jadi Idola Para PSK di Sarkem

Kompas.com - 15/03/2016, 09:51 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis


Secara perlahan, lewat pendekatan personal, Tri berhasil merangkul tokoh-tokoh masyarakat. Seiring berjalannya waktu, dokter yang sejak tahun 2009 menjadi Kepala Puskesmas Gedongtengen ini dapat dekat dengan warga, termasuk dengan para PSK di Sarkem.

"Guyon yang lucu itu sudah kebiasaan sejak dulu, ya itu salah satu yang saya terapkan agar bisa dekat, dibantu tokoh masyarakat dan pemerintah desa juga," urainya.

Setelah merangkul warga dan para PSK, Tri bersama tim kesehatan Puskesmas Gedongkuning secara rutin memberikan pemahaman tentang HIV/AIDS dan pencegahannya serta tes darah. Edukasi dan tes darah itu dilakukan dengan mendatangi satu per satu losmen di wilayah Sosrowijayan.

"Di sini kita bicara soal pencegahannya, kita berikan konseling komunikasi dan edukasi. Kita melakukan pemeriksaan tidak hanya di sini, tetapi juga di rutan dan lapas," kata Tri.

Di Sarkem, lanjutnya, telah ada kesepakatan bahwa setiap tamu atau PSK harus menggunakan kondom. Jika melanggar, tamu atau PSK itu akan dikenakan denda. Kesepakatan ini disahkan pada tahun 2012 lalu.

Selain itu, agar orang yang terkena HIV tidak putus asa, dia selalu memberikan pendampingan psikologis dan teman sebaya. Selain itu, para penderita HIV juga didatangkan untuk menjadi pembicara agar bisa berbagi pengalaman.

"Kita ada pendampingan psikologis. Teman-teman yang terkena HIV kita ajak untuk memberikan testimoni, sharing, dan hasilnya sangat efektif," katanya.

Sampai sejauh ini, berkat pendampingan, banyak PSK Sarkem yang memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan mereka, misalnya dengan rutin memeriksakan kesehatan dan menjalankan kesepakatan dengan mengenakan kondom.

Sering digoda

Selama memberikan pelayanan kesehatan di Sarkem, Tri tak luput dari peristiwa menggelikan. Tak jarang dia digoda para PSK yang mangkal di Pasar Kembang, terutama yang belum mengenalnya. Suatu kali, dia pernah tiba-tiba ditarik masuk ke dalam losmen.

"Pernah ditarik, lalu diajak duduk, diapit, saya diam saja. Setelah yang 'lama-lama' (lebih senior) berteriak, 'eh itu Pak Dokter lho', baru mereka tahu," ujarnya sambil tertawa.

Untuk menjalani tugas pelayanannya di Sarkem, dia sering diingatkan oleh istrinya agar bisa menjaga diri dan bekerja secara profesional. Pesan itu pun diaplikasikannya dengan tetap menjaga jarak.

"Kalau yang menggoda itu pasti yang baru, yang belum tahu. Kuncinya ya tetap menjaga jarak dan ingat yang di rumah," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com