Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Sodomi Berani Lapor karena Termotivasi Kasus Saipul Jamil

Kompas.com - 14/03/2016, 20:20 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Anak-anak korban pencabulan di lereng Gunung Sumbing memberanikan diri untuk melapor ke polisi setelah gencarnya pemberitaan kasus serupa yang diduga melibatkan artis Saipul Jamil di media massa, beberapa waktu terakhir.

Seperti diberitakan, seorang pemuda MS (18) asal Dusun Tepus, Desa Wonoroto, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, diamankan polisi lantaran diduga telah mencabuli 15 anak-anak di bawah umur. Semua korban anak laki-laki tidak lain adalah tetangga dekat pelaku.

"Salah satu orangtua korban melaporkan perbuatan pelaku kepada polisi setelah melihat pemberitaan Saipul Jamil yang terjerat kasus serupa," kata Kepala Dusun Tepus, Ahmad Ma'ruf, saat dihubungi, Senin (14/3/2016).

Sebelum melapor ke polisi, orangtua korban terlebih mengadu kepadanya bahwa sang anak pernah disodomi oleh pelaku. Modus yang dipakai pelaku adalah dengan mengiming-imingi semua korban dengan mainan layang-layang dan mobil-mobilan.

Di samping itu, terbongkarnya kasus asusila ini juga dikuatkan setelah korban kerap saling ejek. "Sesama korban saling ejek dengan kalimat, 'Kowe pacaran karo Malik' (kamu pacaran sama Malik), 'Saiki dadi randane Malik'  (sekarang jadi jandanya Malik). Ejekan mereka didengar oleh orangtua salah satu korban," ungkap dia.

Ma'ruf sendiri awalnya tidak menyangka karena pelaku selama ini dikenal sebagai orang yang cenderung pendiam.

Atas kejadian tersebut, Ma'ruf meminta warga Dusun Tepus untuk lebih memperhatikan dan mengawasi anak-anak mereka. "Jangan sampai kejadian serupa terulang lagi," pinta dia.

Kepala Polsek Windusari, Kabupaten Magelang, AKP Purwanto, menyatakan, hingga saat ini pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu masih diperiksa intensif di Mapolsek setempat.

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan kejaksaan, psikolog, dan Panti Asuhan Antasena untuk menangani kasus ini.

Hasil pemeriksaan sementara, kata Purwanto, perilaku menyimpang pelaku disebabkan kebiasaan pelaku yang sering melihat adegan porno melalui ponselnya. Bahkan, perbuatan sodomi pelaku tersebut dilakukan sejak empat tahun silam. Semua korban adalah bocah laki-laki berusia 7-14 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com