Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal ke Australia, 481 Imigran Gelap Ditahan di Kupang

Kompas.com - 14/03/2016, 15:10 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Rohcadi Imam Santoso mengatakan, hingga saat ini terdapat 481 imigran gelap asal Asia Timur dan Timur Tengah yang ditahan di sejumlah lokasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari 481 imigran gelap yang hendak mencari suaka ke Australian itu, lanjut Santoso, sebanyak167 orang di antaranya ditempatkan di rumah detensi imigrasi (Rudenim) Kupang. Sedangkan 314 orang ditempatkan di tiga hotel di dalam Kota Kupang.

Santoso mengatakan, sebagian imigran gelap itu harus ditempatkan di sejumlah hotel, karena daya tampung Rudenim Kupang sudah melebihi kapasitas.

“Perlu diketahui bahwa para imigran gelap itu mencari suaka ke Australia. Imigran gelap yang ditangkap di wilayah NTT ini, ada yang telah diusir oleh pemerintah Australia atau terdampar di beberapa daerah di NTT saat hendak berlayar ke Australia. Saat mereka akan masuk ke wilayah Australia, mereka kemudian ditangkap,”  ujarnya saat menggelar jumpa pers di aula Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi NTT, Senin (14/3/2016).

Pihaknya, lanjut Santoso, telah membentuk tim pengawasan orang asing guna memantau pergerakan para imigran gelap, sehingga ketika para imigran ditemukan maka akan dikenai sanksi yang lebih berat dari sekarang.

Santoso juga menjelaskan, pengawasan orang asing berlaku bagi wisatawan yang melanggar keimigrasian, seperti melewati izin tinggal atau tidak sesuai dengan visa.

“Intinya bahwa dengan adanya tim pengawasan orang asing ini, tentunya kinerja kita akan dioptimalkan lagi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com