Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, Wilayah Bandung Selatan Terputus

Kompas.com - 14/03/2016, 06:55 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Cekungan Bandung, Jawa Barat, sejak Sabtu hingga Minggu (12-13/3/2106) dini hari, menyebabkan Sungai Citarum dan sejumlah anak sungainya meluap.

Sekitar 24.000 rumah di 15 kecamatan di Kabupaten Bandung terendam. Banjir juga menyebabkan dua orang tewas dan tiga orang hilang

Berdasarkan pemantauan Kompas, banjir juga menyebabkan arus lalu lintas dari arah Bandung menuju Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, Ciparay, dan Majalaya, yang melintasi Sungai Citarum, terputus.

Begitu juga jalur lalu lintas dari arah Bandung melintasi Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Katapang, dan Banjaran tak bisa dilewati karena kecamatan-kecamatan itu terendam hingga setinggi 3 meter.

Sementara itu, korban tewas, Risa (13), diduga tersengat aliran listrik saat banjir melanda Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot. Korban kedua adalah Ny Ela (40), warga Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, akibat terseret arus Citarum.

Adapun tiga orang yang dinyatakan hilang adalah suami Ny Ela dan kedua anak perempuannya.

Saat banjir, keluarga itu berusaha menyelamatkan diri ke bangunan di tepi sungai, tetapi bangunan yang digunakan untuk mengungsi itu tiba-tiba roboh.

Saat ini, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung dan Badan SAR Nasional masih melakukan pencarian.

7.500 warga mengungsi

Sejumlah permukiman, jalan, dan lahan pertanian di beberapa tempat terendam sehingga menyengsarakan puluhan ribu warga, baik yang tinggal maupun yang kebetulan akan melewati kawasan itu.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan, hingga Minggu malam tercatat sekitar 7.500 warga atau 2.500-an kepala keluarga harus mengungsi.

Mereka terutama yang tinggal di sejumlah perkampungan tidak jauh dari Sungai Citarum yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Penduduk di daerah langganan banjir itu harus mengungsi karena ketinggian air di kampung mereka sudah mencapai 2 meter.

"Ketika banjir besar terakhir tahun 2010, ketinggian air tidak seperti ini," ujar Opik Saepudin (33), warga yang tinggal sekitar 300 meter dari jembatan Sungai Citarum di Kecamatan Bojongsoang.

Sejumlah warga lain menyebutkan, banjir yang tiba-tiba membesar pada Sabtu malam itu di luar dugaan, sebab pada banjir besar sebelumnya jalur itu masih bisa dilalui kendaraan.

Hujan yang turun di kawasan hulu Sungai Citarum sudah berlangsung sejak lima hari terakhir (8-12 Maret). Secara bertahap, sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, seperti Kecamatan Rancaekek, Cileunyi, Solokan Jeruk, Majalaya, Ciparay, Cicalengka, Beleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Pameungpeuk, terendam.

Banjir terparah terjadi di tiga kecamatan, yaitu Beleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, dengan ketinggian air mencapai 2 meter. Sementara itu, ketinggian banjir di daerah lain bervariasi, antara 50 sentimeter dan 120 sentimeter.

Tata Irawan mengimbau agar warga tetap waspada, terutama yang tinggal di pinggir Sungai Citarum. Hujan diprediksi masih akan turun dalam beberapa hari ke depan.

Banjir meluas

Sejumlah wilayah di Indonesia juga dilanda banjir. Informasi dari Kalimantan Barat menyebutkan, banjir di Kabupaten Ketapang kian meluas. Jumat (11/3), banjir hanya menggenangi Kecamatan Nanga Tayap. Namun, pada Minggu (13/3), banjir meluas hingga ke Kecamatan Sandai.

Ketinggian air sudah mencapai 1 meter dan merendam puluhan permukiman warga dan toko-toko. Kegiatan belajar-mengajar di sekolah terpaksa diliburkan.

Di Jawa Timur, banjir akibat luapan Kali Lamong dan Kali Surabaya kembali membanjiri wilayah Kabupaten Gresik, sejak Sabtu malam (12/3). Sedikitnya 3.600 rumah di Kecamatan Driyorejo, Balongpanggang, dan Benjeng tergenang. Ketinggian air mencapai 70 sentimeter.

Posko Utama BPBD Kabupaten Gresik menyebutkan, 3.045 rumah di Kecamatan Driyorejo terendam luapan Kali Tengah, tersebar di Desa Driyorejo 1.600 rumah, Desa Cangkir 20 rumah, Sumput 400 rumah, dan perumahan Sumput Asri. Ketinggian air mencapai 90 sentimeter.

Luapan Kali Lamong juga merendam 345 rumah di Kecamatan Balongpanggang, yakni di Desa Banjaragung (145), Wotansari (20), Sekarputih (30), dan Pucung (150). Ketinggian air berkisar 30-80 cm. Di Kecamatan Benjeng, banjir merendam 221 rumah yang tersebar di Desa Sedapurklagen (60), Deliksumber (115), dan Kedungrukem (46). Ketinggian air 30-50 cm.

Ancaman banjir juga terjadi di Yogyakarta. Ancaman itu disebabkan meluapnya Sungai Winongo. (TAM/DMU/ESA/ACI/HRS/SEM/ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com