Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UGM Sulap Bungkus Permen Jadi Obat Sariawan

Kompas.com - 11/03/2016, 14:15 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Lima mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil membuat obat sariawan dari edible film yang diberinama Cinnamed.

Bahan edible film untuk obat sariawan ini biasa digunakan sebagai pembungkus permen. 

Ketua tim UGM, Meutia Ermina mengatakan obat sariawan yang dikembangkan terbuat dari bahan edible film yang biasa digunakan sebagai pembungkus permen.

"Memang biasa digunakan sebagai pembungkus permen. Tapi aman untuk dikonsumsi," ujar ketua tim UGM, Meutia Ermina, Jumat (11/03/2016).

Meutia mengungkapkan, obat sariawan dari bahan edible film ini dikembangkan bersama empat temannya dari mahasiswa Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik. Mereka adalah Arum Nur Hidayah, Bill Rich, Dyah Ayu Permatasari Tedjo Pradipto, dan Nico Pratama Yulianto Putra. 

Dijelaskannya, pembuatan obat sariawan yang dinamai Cinnamed ini menggunakan limbah kulit jeruk untuk diproses menjadi pektin. Kemudian pektin tersebut diolah menjadi film.

"Film itu lalu diberikan tambahan senyawa sinnamaldehid. Senyawa sinnamaldehid terbuat dari ekstrak kayu manis dan biasa digunakan untuk obat sariawan," ujarnya.

Setelah proses loading senyawa sinnamaldehid selesai dilakukan, lalu dilakukan uji spektrofotometri. Uji ini untuk mengetahui berapa banyak senyawa sinnamaldehid yang bisa masuk dan bisa keluar dari edible film

"Hasilnya 1 lembar Cinnamed mengandung kadar sinnamaldehid sebesar 180 miligram," jelasnya.

Sementara itu, Nico Pratama menambahkan, dalam satu kemasan Cinnamed berisikan 10 lembar edible film berukuran 1,5 x 1,5 cm.

"Saat ini Cinnamed masih satu varian, rasa jeruk. Tapi nanti akan kita kembangkan," tandasnya.

Istimewanya, produk Cinnamed tidak menimbulkan rasa sakit saat digunakan. Ini berbeda dengan obat sariawan laninya.

"Tinggal ambil satu lembar, tempelkan di lokasi sariawan. Tanpa ada rasa sakit, justru memberikan sensasi segar rasa jeruk," imbuhnya.

Ke depan, setelah diuji klinis dan pra-klinis, Cinnamed akan dipasarkan dengan harga Rp 5.000 per kemasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com