Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Penjelajah Langit, Kiprah Relawan Gerhana Matahari di Yogyakarta

Kompas.com - 09/03/2016, 17:10 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKRTA,KOMPAS.com - Antusiasme masyarakat Yogyakarta menyaksikan fenomena Gerhana Matahari sangat besar. Namun, sebagian besar dari masyarakat yang datang ke Tugu Yogyakarta tanpa membawa peralatan pengamatan.

Beruntung, Yogyakarta punya para relawan yang mau bekerja untuk berbagi kacamata pengamatan dan mendampingi warga mengenakannya. Daerah lain boleh iri dengan keguyuban orang Yogyakarta dalam mengorganisir diri dalam menonton gerhana matahari kali ini.

Tak harus berpesta pora mengeluarkan uang banyak untuk merayakan kegembiraan ini. Yogyakarta punya cara tersendiri untuk membuat acara menonton gerhana matahari ini menjadi lebih berarti.

Di seputaran Tugu Yogyakarta, para relawan mendatangi satu-persatu warga untuk mengenakan kacamata gerhana matahari. Dari pengamatan Kompas.com di Tugu Yogyakarta, sebagian besar dari masyarakat memang tampak datang tanpa membawa peralatan pengataman.

Dampaknya, banyak warga yang tidak mengetahui jika gerhana matahari perlahan-lahan telah mulai. Para relawan mendatangi satu-persatu masyarakat yang duduk di kawasan Tugu Yogyakarta.

Tanpa lelah, para relawan ini pun lantas mengenakan kaca mata gerhana matahari satu per satu secara bergantian kepada masyarakat.

"Oh iya sudah ada garis hitam di matahari, wah kalau enggak pakai kacamata khusus tidak tahu," ucap salah satu warga usai dikenakan kacamata gerhana matahari oleh relawan Penjelajah Langit, Rabu (09/03/2016).

Sementara itu, Enisda salah satu relawan dari Penjelajah Langit Yogyakarta menyampaikan jika tanpa mengenakan kacamata atau alat pengamatan tidak bisa melihat.

"Banyak yang tidak tahu kalau sudah gerhana, memang tidak penuh hanya seperti garis hitam. Ya karena tidak tahu," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com