Mereka terlihat menari bersama, lengkap dengan kacamata hitam atau kacamata khusus untuk melihat fenomena gerhana. Tabuh lesung digelar di depan pintu masuk Pasar Gede.
Salah satu peserta kegiatan yang juga dinamai "gejug lesung" ini, Devi Meliana, menuturkan bahwa dalam mitos Jawa, gerhana terjadi karena ada sosok raksasa atau disebut "buto" sedang memakan bulan atau matahari.
Si "buto" tersebut sedang melakukan aksi balas dendam kepada para dewa di kahyangan yang memergokinya mencuri tirta amerta (air keabadian).
"Untuk mengusir buto agar tidak menculik anak-anak balita saat gelap gerhana, warga desa menabuh lesung," kata Devi.
Tabuh lesung juga menarik para wisatawan asing yang ada di sekitar Pasar Gede. Mereka juga turut berpartisipasi menabuh lesung dan menari bersama warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.