Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lombok Lihat Gerhana Gunakan Disket Bekas

Kompas.com - 09/03/2016, 11:51 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Warga di Desa Rembitan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), antusias menyaksikan langsung fenomena alam gerhana matahari, Rabu (9/3/2016) pagi tadi.

Sejak pukul 06.30 Wita, warga telah berkumpul di bukit dan terlebih dulu melaksanakan shalat gerhana.

Kemudian, mereka melakukan pengamatan dengan dibantu staf Kantor Geofisika Mataram, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

IGK Satria, staf fungsional umum Kantor Geofisika Mataram, mengatakan, BMKG pusat hanya memberikan jatah 10 kacamata ke setiap stasiun BMKG.

Karena jumlah kacamata yang terbatas, warga rela antre menggunakan kacamata gerhana secara bergantian.

Sebagian warga yang tidak mendapat bagian melihat dengan kacamata, mereka memilih menggunakan disket bekas untuk melihat fenomena alam ini.

Jasmani (40), warga Rembitan, mengaku senang bisa melihat secara langsung fenomena gerhana matahari sebagian. Ia baru kali ini melihat fenomena gerhana matahari.

"Tumben melihat, dulu masih kecil ada gerhana matahari, tetapi enggak dikasih keluar rumah. Takut, bilang orangtua katanya bisa buta. Dulu rumah itu ditutup kain-kain. Sekarang tidak. Sekarang bisa lihat dan sudah tahu bagaimana gerhana matahari," kata Jasmani.

Gerhana matahari sebagian tampak jelas terlihat di langit Lombok. Di NTB, kontak pertama gerhana dimulai pukul 07.22 Wita. Puncak gerhana pukul 08.28 Wita dan berakhir pukul 09.43 Wita.

Lama gerhana di daerah ini 2 jam 20 menit dengan tingkat keteramatan gerhana di wilayah Lombok 0,7- 0,814 atau sekitar 75 persen.

Kompas TV Inilah Gerhana Matahari Total di Palu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com