Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antini dan Cerita tentang Mesin Ketik di Sudut Kota

Kompas.com - 08/03/2016, 11:46 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis


Melestarikan mesin ketik

Selain mencari penghasilan, menurut Antini, profesi jasa pengetikan dengan mesin ketik manual ini juga dilakukannya untuk melestarikan keberadaan mesin ketik manual. Dia tak ingin mesin ketik manual hilang dan terlupakan.

Apalagi, di Yogyakarta. Menurut dia, jangan sampai di kota yang terkenal dengan predikat Kota Pelajar itu mesin ketik manual hanya tinggal cerita.

Tak hanya membuka jasa pengetikan, perempuan 43 tahun ini juga ahli reparasi dan servis. Kepandaiannya memperbaiki mesin ketik manual ini didapatnya secara otodidak.

Antini menceritakan, dia belajar mereparasi mesin ketik manual dari seorang temannya yang dulu bersama-sama menyewa ruko di pertigaan Kolombo. Awalnya, dia hanya memperhatikan saat temannya mereparasi mesin ketik.

“Awalnya melihat teman memperbaiki lalu saya ingat-ingat,” ucapnya.

Bermodalkan ingatan itu, saat ada pelanggan dan temanya itu belum datang, lanjutnya ia lantas mencoba memperbaiki. Jika kesulitan, Antini pun tak segan bertanya kepada temannya.

“Ada pelanggan ya saya terima. Lalu saya coba perbaiki ehh berhasil, kalau bingung ya tanya,” ucapnya.

Dia mengakui, untuk saat ini kesulitannya adalah mencari sparepart. Untuk memenuhi kebutuhan reparasi, dia lantas mencari dan membeli mesin ketik manual yang rusak lalu mempreteli onderdilnya.

Sparepart-nya sulit banget. Mesin ketik yang rusak saya beli, lalu saya lepas yang masih bisa dipakai,” urainya.

Biaya reparasi, imbuhnya, dipatoknya dengan harga Rp 50.000, sedangkan biaya servis Rp 30.000.

“Ya alhamdulilah, meski jarang setidaknya saya sudah berusaha mencari uang untuk keluarga. Berapa pun hasilnya disyukuri, yang penting mesin ketik ini tidak dilupakan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com