Barang-barang tersebut antara lain GPS kapal yang masih hidup, dokumen kapal, pelat nomor kendaraan yang ikut tenggelam, kotak amal yang bertuliskan Mushola Rafelia 2, dan beberapa barang lain yang teringgal di dalam bangkai kapal.
"Barang-barang ini diambil oleh penyelam yang sudah berkoordinasi dengan kami dan nanti ini akan dijadikan barang bukti terkait penyebab tenggelamnya kapal Rafelia," jelas Kapten Aldrin Dalimunte, ketua TIM KNKT tenggelamnya Rafelia 2 kepada Kompas.com, Senin (7/3/2016).
Ia mencontohkan dokumen yang berhasil diambil dari bangkai kapal bisa menjelaskan riwayat kapal termasuk GPS yang masih hidup.
Untuk penyebab pasti tenggelamnya kapal, pihaknya masih belum berani menyimpulkan karena masih terlalu dini dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Penyelaman untuk mengambil barang bukti hanya di lakukan satu hari saja, namun tidak menutup kemungkinan penyelaman akan kembali dilakukan jika bukti masih dirasa masih kurang.
"Kami pikir ini sudah cukup tapi kalau kurang ya nanti diambil lagi," ungkapnya.
Ia juga menghimbau kepada nelayan atau masyarakat sekitar untuk tidak mengambil barang apapun dari bangkai kapal. Jika tidak sengaja menemukan diharapkan segera melaporkan kepada yang berwajib.
KMP Rafelia 2 tenggelam di Selat Bali Jumat (4/3/2016). Dari 81 penumpang, sebanyak 76 selamat dan 6 orang ditemukan tewas termasuk yang diduga Bambang S. Adi, Nahkoda Kapal serta satu orang yang tidak masuk manifest yaitu I Gusti Made Suana asal Bali.