Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

109 Ogoh-ogoh Akan Diarak di Lombok

Kompas.com - 06/03/2016, 12:56 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Menjelang perayaan Nyepi, umat Hindu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sibuk mempersiapkan ogoh-ogoh yang melambangkan bhuta kala.

Ogoh-ogoh ini akan diarak dalam parade yang dilaksanakan lusa, Selasa (8/3/2016).

Sebanyak 109 ogoh-ogoh dari wilayah Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah akan ikut serta dalam parade.

Ketua ogoh-ogoh Banjar Karang Jasi I Made Angga mengatakan, dalam perayaan Nyepi kali ini pihaknya mempersiapkan ogoh-ogoh dengan tema Wisnu Maya Murti.

Tema ini menggambarkan Dewa Wisnu saat diserang oleh Rahwana dalam wujud bhuta kala raksasa bermuka tiga.

Angga mengatakan, kelompoknya telah mempersiapkan ogoh-ogoh sejak dua bulan lalu. Saat ini, pengerjaan ogoh-ogoh yang menghabiskan dana Rp 5 juta tersebut telah mencapai 95 persen.

"Paling sulit adalah membuat kepalanya agar tampak hidup," kata Angga.

Ogoh-ogoh ini adalah salah satu yang akan diarak dalam parade ogoh-ogoh Selasa mendatang.

Parade ini rencananya akan dimulai di depan kantor Lurah Cakranegara dan berakhir di Taman Mayura.

Ketua Panitia Parade Ogoh-ogoh dan Pecaruan, Anak Agung Made Jelantik Agung Barayang Wangsa menjelaskan, parade ogoh-ogoh dilaksanakan setiap tahun menjelang perayaan hari raya Nyepi.

"Makna ogoh-ogoh adalah perwujudan para bhuta kala. Bertujuan untuk memberikan suguhan agar para bhuta kala ini tidak mengganggu masyarakat yang akan melaksanakan perayaan hari raya Nyepi," kata Anak Agung.

Setelah ogoh-ogoh diarak, dilanjutkan dengan ritual pecaruan. Ritual ini bertujuan untuk mematikan kekuatan jahat agar tidak mengganggu manusia.

Terkait kegiatan ini, Anak Agung menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menampilkan ogoh-ogoh yang melenceng dari aturan. Ia tidak ingin ritual sakral ini ditunggangi kepentingan politik.

"Penekanan dari kami itu yang namanya kegiatan keagamaan, baik unsur budaya dan seni, jangan ditunggangi oleh politik," kata Anak Agung.

Selain itu, Anak Agung juga mengimbau warga menghindari minuman keras selama pawai ogoh-ogoh berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com