Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontes Putri Durian, dari Penampilan hingga Kemahiran Membelah Durian

Kompas.com - 06/03/2016, 11:46 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemilihan Putri Durian Candimulyo 2016 berlangsung meriah, Sabtu (5/3/3016). Sebanyak 31 peserta mengikuti kontes yang baru pertama kali digelar di Kabupaten Magelang.

Sebagian besar peserta adalah remaja putri usia SMP dan SMA, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan istri kepala desa sekaligus anggota DPRD Kabupaten Magelang.

Mereka percaya diri memberikan penampilan terbaiknya di atas panggung yang tidak terlalu mewah. Mereka pun berdandan layaknya sang putri dengan make-up serta berbagai kostum menarik.

Namun ada juga yang berdandan sederhana dengan penampilan seadanya. Suparti (44), misalnya. Ibu asal Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo itu tampil percaya diri dengan pakaian muslimah berwarna abu-abu dan jilbab hitam di hadapan tiga juri yang menilainya.

"Saya Suparti asal Desa Kebonjeo. Cita-cita saya ingin membahagiakan anak-anak saya. Kalau menang, uangnya untuk biaya ujian sekolah anak-anak saya," ucapnya di hadapan puluhan penonton dan dewan juri.

Penampilan Suparti cukup membuat haru penonton yang memadati sebagian lapangan Desa Tegalsari, Kecamatan Candimulyo.

"Minggu depan dua anak saya yang sekolah di MTs dan SMK Giyanti, sudah tiga bulan saya tidak bisa bayar sekolah mereka," tambah wanita yang setiap hari bekerja sebagai buruh pabrik tahu itu.

Eka Maulidawati (17), peserta lainnya, mengaku tertarik ikut kontes ini karena ingin mempopulerkan buah durian lokal sampai ke luar negeri. Pelajar SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang itu pun mengaku sudah melakukan persiapan sebelum hari H pemilihan, mulai dari kostum hingga belajar membelah durian dengan tantenya yang berjualan durian.

"Motivasi saya ingin mencari pengalaman, selain itu ingin durian lokal kita dikenal sampai luar negeri. Karena cita-cita saya ingin sekolah ke luar negeri," ucap gadis asal Dusun Jengkol, Losari, Pakis, Kabupaten Magelang itu.

Lain lagi dengan Eti Nurfauzati (38). Anggota DPRD Kabupaten Magelang itu menjadi salah satu peserta kontes tersebut bukan karena ingin mendapatkan hadiah dari pemilihan putri durian 2016 ini.

Eti mengakui ingin memberikan motivasi dan contoh kepada masyarakat terutama generasi muda untuk tampil berani dan percaya diri tampil di hadapan publik. "

Saya hanya ikut meramaikan saja, ngasih semangat kepada mereka (peserta) agar semangat, " papar dia.

Eti yang juga istri Kepala Desa Tegalsari itu berharap dengan ajang pemilihan Putri Durian 2016 ini durian lokal Candimulyo makin dikenal masyarakat luas.

Pemilihan Putri Durian 2016 dibagi menjadi beberapa tahapan seleksi. Seluruh peserta harus menjalani uji wawasan seputar buah durian dan potensi Kecamatan Candimulyo, uji penampilan, uji bakat dan uji membelah durian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com