Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Revisi Kekuatan Gempa Mentawai Sumatera Barat ke 7,8 SR

Kompas.com - 02/03/2016, 21:48 WIB
Amir Sodikin

Penulis

KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merivisi magnitudo kekuatan gempa Mentawai, Sumatera Barat, dari 8,3 skala Richter (SR) ke 7,8 SR. Sejumlah lembaga internasional yang memantau gempa juga membuat kalkulasi ulang terkait kekuatan gempa Mentawai.

"Pemutakhiran Peringatan Dini Tsunami di SUMBAR, SUMUT, NAD, BENGKULU, LAMPUNG, Gempa Mag:7.8SR, 02-Mar-16 19:49:47 WIB, Lok: 4.92LS, 94.39BT, Ked:10Km," tulis pernyataan pada akun Twitter BMKG, @infoBMKG. 

Situs web BMKG setelah gempa Mentawai ini langsung sulit diakses. Beberapa menit kemudian, BMKG kembali membuat pengumuman di akun Twitter-nya. 

" Dirasakan Mag:7.8 SR, 02-Mar-2016 19:49:47 WIB (Pusat gempa dilaut 793 km BARAT DAYA Padang), Kedlmn:10 Km ," begitu pernyataan dari akun Twitter @infoBMKG.

Konfirmasi kedua ini semakin menguatkan kekuatan gempa yang terkoreksi menjadi 7,8 SR.

 

Earthquakes Tsunamis dengan akun Twitter @NewEarthquake juga merevisi magnitudo gempa ke 7,8 SR. "Revised (7.9 -> 7.8): 7.8 earthquake, Southwest of Sumatra, Indonesia. 2016-03-02 18:49:48 at epicenter (58m ago)," tulis akun @NewEarthquake.

Dirasakan warga Payakumbuh

Antara melaporkan, warga Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), juga merasakan gempa ini.

"Cukup kaget, saya dan beberapa teman langsung keluar ruangan saat merasakan guncangan gempa tersebut," kata warga Payakumbuh, Denison, di Payakumbuh, Rabu.

Ia mengatakan, sebagian warga yang lain mengaku tidak merasakan adanya guncangan tersebut dan mengetahui adanya gempa saat ada beberapa orang yang lari keluar rumah sambil berteriak gempa.

"Guncangan gempa itu memang tidak begitu kuat dan berlangsung tidak sampai satu menit," kata dia.

Sementara itu, di tempat terpisah, warga Kabupaten Lima Puluh Kota, Ahmad, mengatakan, setelah terjadi gempa tersebut, dia memilih bertahan di luar rumah beberapa saat hingga kondisinya aman.

Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya pastikan dulu kondisinya benar-benar aman, baru kembali masuk rumah agar tidak terjadi apa-apa setelah gempa tersebut," kata dia.

Ahmad mengakui, saat terjadi gempa tersebut, dia sedang berkumpul bersama keluarga setelah melakukan makan malam.

Meski demikian, ia tetap mengingatkan semua anggota keluarga untuk waspada jika terjadi gempa susulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com