Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolresta Medan Kesal terhadap Ayah yang Menyiksa Bayi hingga Tewas

Kompas.com - 01/03/2016, 18:28 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto didampingi Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono menyempatkan diri menjenguk kedua anak kembar pasangan Fredi alias Ali dan Neni Lusiana di Rumah Sakit Bina Kasih Medan.

Setelah itu, rombongan menuju Polsekta Sunggal. Sampai di sana, Mardiaz terlihat sempat emosi dan kesal terhadap Fredi.

Menurut Mardiaz, Fredi sempat melawan polisi saat mau ditangkap. Bahkan, tersangka berusaha menutup pintu rumahnya rapat-rapat untuk menghindari anggota yang meringkusnya.

"Setelah kita dapat laporan soal penganiayaan bayi, anggota langsung menangkap pelakunya. Saat mau ditangkap ini, pelaku sempat melawan anggota. Pelaku juga sempat bersembunyi," ungkap Mardiaz, Selasa (1/3/2016).

Karena pelaku yang tak punya pekerjaan tetap ini bersembunyi di dalam rumah, polisi langsung memanggil kepala lingkungan dan akhirnya pintu rumah pelaku didobrak.

"Karena pelaku bersembunyi di dalam rumah, kita memanggil kepling (kepala lingkungan) setempat. Terakhir, kita dobrak pintu rumah pelaku untuk menangkapnya. Untuk sementara, kasus penganiayaan ini ditangani penyidik Polsek Sunggal dan pelakunya kita tahan," kata Mardiaz.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fredi (30) tega menganiaya bayi kembarnya yang berjenis kelamin laki-laki dan berumur tujuh bulan hingga meninggal dunia di rumah mereka di Jalan Pasar 4, Medan Sunggal, Kota Medan pada Minggu (28/2/2016) lalu.

Perlakuan sadisnya ini dilakukan pelaku hanya karena sang anak rewel dan sering menangis.

Terungkapnya kasus penganiayaan ini saat pembantu rumah tangga mereka, Tuminah, melihat kedua korban Jaiden dan Raiden ditampar, dicubit dan dipukul di bagian wajah oleh ayahnya.

Tuminah pun sempat emosi melihat pelaku dan memarahinya. Tuminah akhirnya menanggung risiko dipecat.

Karena tak tega melihat anak kembar asuhannya terus dianiaya, Tuminah mendatangi Polsekta Sunggal dan melaporkan pelaku.

Sementara istri pelaku, Neni Lusiana (27), yang baru pulang bekerja sebagai penjaga toko di Jalan Putri Hijau melihat kedua anaknya dianiaya langsung membawanya ke RS Bina Kasih.

Sayangnya, Raiden dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah di bagian dalam kepalanya. Sementara Jaiden hingga saat ini masih dirawat di UGD.

Neni mengatakan, sebelum kejadian ini, suaminya sudah pernah memarahi dan menganiaya anak mereka. Tapi karena kesibukannya menjaga toko, dia lalu mempercayakan pengasuhan anaknya kepada seorang pembantu.

"Kemarin itu puncaknya. Dia naik pitam sampai menganiaya lagi. Aku tengok muka kedua anak ku memar karena dicubiti, ditampari. Makanya kubawa ke rumah sakit. Pas dianiaya aku lagi kerja. Udah sering dia kayak gini," kata Neni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com