Menurut pria yang kerap disapa Emil ini, mayoritas warga Bandung menolak dirinya melenggang untuk menduduki kursi DKI 1.
"Hasil survei warga, 90 persen enggak setuju," ucap Emil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Jumat (26/2/2016).
Survei tersebut, lanjut Emil, direspons dengan beragam argumentasi. Namun, mayoritas warga merasa sudah cocok dengan gaya kepemimpinannya.
"Mereka sudah merasa cocok, tidak mau ditinggalin. Apalagi di instagram banyak pakai bahasa alay, pakai emoticon tangan mengepalkan, memohon. Ada yang meminta pergi tapi dengan marah-marah juga ada," ungkapnya.
Namun, lanjut dia, ada 10 persen yang justru setuju dirinya berkiprah di Jakarta.
"Ada yang setuju, mereka adalah lawan politik saya. Karena dia sudah punya calon wali kota. Ada juga yang ingin menjatuhkan," ungkapnya.
Emil menjelaskan, menurut sejumlah lembaga survei elektabilitasnya naik. Menurut dia, hal itu tak lepas dari sepak terjangnya dalam memimpin 'Kota Kembang'.
"Saya cuma dengar orang saja. Bandung-Jakarta kan dekat. Jadi apa yang dilakukan di Bandung ketahuan sama yang di Jakarta," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.