Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Plastik Ini Kembangkan Plastik "Go Green"

Kompas.com - 24/02/2016, 20:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kebijakan penggunaan kantong plastik berbayar mendapat sambutan positif dari produsen plastik di Magelang, Jawa Tengah.

Kebijakan tersebut dinilai menjadi motivasi mereka untuk berinovasi mengembangkan kantong plastik ramah lingkungan.

Salah satunya, produsen plastik Sinar Joyoboyo Magelang yang sudah memproduksi kantong plastik berbasis lingkungan. Bahkan konsep tersebut sudah dipakai jauh sebelum kebijakan kantong plastik berbayar oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) awal 2016 ini.

Hengky Sidharta, CEO Sinar Joyoboyo Plastik, menjelaskan kantong plastik "go green" yang sudah diproduksi sejak dua tahun lalu itu mengadopsi kantong plastik serupa yang sudah banyak dipakai oleh masyarakat di luar negeri.

"Di luar negeri, tren memakai kantong ramah lingkungan sudah berlaku sejak lama. Maka kami juga harus mengembangkan sesegera mungkin di Indonesia. Setidaknya untuk mengurangi dampak sampah plastik," kata Hengky ditemui di kantornya, Rabu (24/2/2016).

Dia mengemukakan, dampak sampah plastik memang buruk bagi alam lingkungan dan kesehatan manusia. Sebab hampir semua bahan-bahan plastik terbuat dari bahan kimia atau bahkan limbah daur ulang.

Bahan tersebut jika terkontaminasi langsung dengan makanan maka akan membahayakan kesehatan tubuh.

"Kami pakai bahan plastik murni, bukan daur ulang. Bahan plastik ini sama dengan bahan plastik pada umumnya, hanya saja kami menambah bahan tertentu yang menggunakan teknologi dari Kanada, ini yang membuat plastik aman untuk lingkungan," jelas pria 31 tahun itu.

Lebih lanjut, beberapa keunggulan plastik go green ini adalah bisa terurai dalam tanah antara 24 - 36 bulan saja. Plastik ini juga lebih kuat dan aman untuk wadah makanan.

Sejauh ini plastik go green tersebut masih dipasarkan di kalangan pengusaha pasar moderen di seluruh Indonesia. Ia mengakui plastik jenis ini lebih mahal dibanding harga plastik pada umumnya.

"Kami berharap dengan kebijakan plastik berbayar jadi lebih banyak lagi produsen plastik sehat dan berkualitas, dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarat, sampai ke pedagang-pedagang kecil di pasar tradisional," ujarnya.

Meski tidak mudah, pihaknya optimistis bahwa kebijakan ini akan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Apalagi konsumsi plastik di Indonesia masih tergolong sangat besar dibanding negara-negara lainnya.

Menurut dia, masyarakat pun perlu lebih teliti menggunakan kantong plastik agar tidak membahayakann kesehatan dan alam.

Hengky berbagi tips ciri kantong plastik sehat dan berkualitas bisa diketahui dengan cara 3D, yakni diraba, dicium, dan diterawang.

Hengky memaparkan, plastik jika diraba terasa kasar dan diterawang ada bintik-bintik maka bisa mengandung pasir besi. Lalu jika plastik dicium berbau menyengat atau wangi maka plastk itu ditambah dengan bahan tambahan atau bahan daur ulang limbah rumah sakit, bungkus sabun dan sebagainya.

"Kampanye plastik sehat perlu digalakkan lagi bagi masyarakat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com