Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Tahun Lalu Ribuan Sapi Mati karena Antraks, Peternakan Ini Terus Diawasi

Kompas.com - 21/02/2016, 21:47 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Pemkab Semarang dalam hal ini Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) hingga kini masih memantau sebuah kawasan peternakan di kecamatan Tengaran yang pernah diserang virus antraks pada tahun 1990 silam.

Kepala Disnakkan Kabupaten Semarang, Urip Triyogo mengatakan, antraks merupakan penyakit menular kepada hewan maupun manusia. Penyakit dipicu oleh bakteri Bacillus Anthracis ini bisa mengakibatkan kematian.  

Menurut dia, kendati peristiwa tersebut sudah berlangsung 26 tahun silam, namun pihaknya tetap waspada agar penyakit tersebut tidak kembali berkembang.

"Tahun 1990 silam Tengaran sempat menjadi wilayah endemis antraks, dan di sana dilarang ada aktivitas peternakan. Hingga kini peternakan di sana terus dipantau dan diawasi khusus agar kasus serupa tak terulang," kata Urip, Minggu (21/2/2016).

Urip menjelaskan, masa inkubasi spora antraks ini hanya butuh waktu paling lama sekitar tujuh hari. Perlu kewaspadaan terutama pada musim penghujan ini, agar penyakit tersebut tidak berkembang.

"Tengaran adalah fokus perhatian kami, tetapi daerah lain yang menjadi sentra peternakan di Kabupaten Semarang tetap kita pantau, termasuk daerah sentra peternakan unggas guna mengantisipasi penyakit flu burung," sebutnya.

Untuk mencegah penyakit pada hewan ternak pada musim hujan ini, ucap Urip, para peternak harus rajin membersihkan kandang, memberikan vitamin tambahan, dan memberikan vaksinasi pada hewan ternaknya.

Ia meminta peternak agar segera melapor ke Disnakkan ketika ada tanda atau gejala penyakit pada hewan ternaknya, baik sapi maupun unggas. Sehingga bisa dilakukan tindakan dan penanganan cepat dan tepat supata tidak mudah menyebar.

"Secepatnya lapor, tim kami pasi akan bergerak untuk memeriksa dan mencari penyebabnya," ujarnya.

Informasi saka, pada tahun 1990 sebuah tempat pengemukan sapi seluas 14 hektar di Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang diserang penyakit antraks.

Sebagian besar ternak mati di dalam kandang yang menampung sedikitnya 8.000 ekor sapi. Sapi yang tewas itu kemudian dikubur di dekat kandang. Hingga saat ini bekas peternakan tersebut dibiarkan mangkrak.

terkait: 20151119k10-11 - Dinas Peternakan: Ribuan Ayam Mati Misterius Diduga terserang Flu Burung 20151119k10-11 - Ribuan Ayam Mati Misterius, Peternak Merugi Ratusan Juta Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com