Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengamuk di Permukiman, Seekor Gajah Mati Setelah Minum Cairan Berbahaya

Kompas.com - 20/02/2016, 07:34 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

ACEH TENGAH, KOMPAS.com - Seekor gajah ditemukan mati di Dusun Paya Lah, Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh.

"Gajah ini diperkirakan berusia antara 17-20 tahun, dari lubang belalainya keluar darah, dan gading sempurna," kata Camat Ketol Maimun ketika ditemui Kompas.com, Jumat (19/2/2016).

Kondisi tubuh gajah jantan tersebut masih dalam keadaan utuh. Kedua gadingnya masih ada, dengan perkiraan diameter 3 inci dan panjang sekitar 15 cm.

Bangkai gajah tersebut ditemukan warga tidak jauh dari sebuah rumah yang sedang ditinggal penghuninya pada Kamis (18/2/2016). Maimun menduga gajah itu sedang mengamuk, lalu menghantam rumah warga.

"Kami perkirakan gajah itu mati setelah meminum pupuk yang mengandung zat berbahaya karena di dalam rumah itu, pemiliknya sudah mempersiapkan bahan pembasmi rumput berupa cairan dan butiran yang sudah siap digunakan untuk menyemprot rumput di ladang pemiliknya," kata dia.

Tim dokter dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Aceh akan memeriksa penyebab kematian gajah itu.

Permasalahan gajah liar sudah menjadi pembasahan di level Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Namun, karena penanganan gajah merupakan ranah provinsi, maka pemerintah daerah telah menyampaikan hal tersebut kepada Pemprov Aceh.

"Jumlah gajah liar semakin bertambah, awalnya sekitar 30 ekor lebih, sekarang diperkirakan mencapai 60 ekor," sebut dia.

Pihaknya bersama sejumlah personel kepolisian, tim BKSDA Aceh Tengah, serta para aparat sejumlah kampung di Kecamatan Ketol telah meninjau ke lokasi dan telah mempersiapkan rencana penguburan bangkai gajah ini.

Masyarakat setempat waspada karena kawanan gajah bisa kembali dan kemungkinan akan lebih ganas.

Di daerah ini tidak ada laporan warga yang meninggal karena gajah liar. Namun, di Kabupaten Bener Meriah yang bersebelahan dengan Aceh Tengah, sudah beberapa orang tewas diserang oleh gajah yang mengamuk.

Oleh sebab itu, kata Maimun, masyarakat terus menunggu solusi dari pemeritah provinsi agar gajah tidak mengganggu perkebunan maupun pemukiman masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com