Ditolak Keluarga, 409 Eks Anggota Gafatar Masih Bertahan di Asrama Haji Solo

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebanyak 409 orang eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih berada di penampungan Asrama Haji Donohudan, Solo, Jawa Tengah. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Kalimantan.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Rudy Apriantono mengatakan, sebagian besar di antara mereka masih bertahan di penampungan karena keluarga dan masyarakat daerah asal menolak keberadaan mereka kembali.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap memberdayakan mereka agar mereka dapat melanjutkan kehidupan menjadi lebih baik.

"Kami akan fasilitasi mereka, yang lansia ditempatkan di balai lansia, yang anak-anak akan disekolahkan, itu kesiapan kami," kata Rudy di Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (18/2/2016).

Pemerintah juga akan memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada eks anggota Gafatar yang masih berusia produktif sebagaimana arahan Kementrian Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Rudy menyatakan, pemerintah telah menanggarkan dana yang diambil dari dana tak terduga APBD Provinsi Jawa Tengah untuk menangangi eks anggota Gafatar. Kendati demikian pihaknya tidak merinci nominal anggaran yang dimaksud.

"Prinsipnya negara memberikan fasilitas kepada mereka, mulai dari makan mereka selama di penampungan, kalau mau berusaha juga akan dicarikan," kata dia.

Upaya terpenting adalah mengembalikan kepercayaan diri mereka pascatrauma, termasuk sosialisasi ke pihak keluarga dan masyarakat agar mereka dapat merangkul kembali eks anggota Gafatar.

Pemerintah tengah berupaya melakukan pendekatan kepada keluarga mereka dengan memberikan pengertian sehingga agar eks anggota Gafatar dapat diterima lagi di masyarakat.