"Misal kena TBC. Ini tentu ditularkan manusia sebelum masuk kemari. Orangutan dengan sakit seperti ini tidak mungkin kita lepas liar karena akan menular ke yang lain. Belum lagi kondisi seperti Shelton," kata Hafiz.
Tanpa kedua tangan
Jauh sebelum Shelton dan Choki ditemukan, kisah tragis lain menguak bagaimana manusia begitu beringas pada orangutan.
Kopral, orangutan jantan, masuk ke BOSF pada akhir 2009. Ia datang dengan kondisi sangat mengenaskan karena kedua tangannya sudah membusuk.
Lengan kanannya, mulai dari pergelangan tangan hingga bahu, tinggal tulang tanpa ada daging sedikit pun. Adapun tangan kirinya mengalami luka bakar. Kedua kakinya pun terdapat luka.
"Kami minta bantuan di RS Pertamina saat itu (untuk amputasi)," kata Suwardi.
Kopral menderita itu setelah berhasil melepaskan diri dari peliharaan seseorang warga di Samarinda. Perilakunya masih tergolong liar.
Dalam pelariannya, Kopral memanjat tiang listrik lalu tersengat dengan sangat parah pada kaki dan tangan.
Sang pemilik mengira Kopral akan mati. Satu minggu kemudian, Kopral masih bisa bertahan hidup. Akhirnya sang pemilik pun iba. Dia memanggil taksi dan mengantar Kopral ke pusat rehabilitasi orangutan di Samboja Lestari.
"Sekarang dia sangat pintar. Makan dengan kedua kaki. Bisa melakukan apa saja. Memanjat dengan kedua kaki dan sisa tangan kiri. Dia juga menggunakan dagu kalau memanjat," kata Hafiz.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.