Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Jemput Hibah Mesin Pengolahan Sampah ke Jepang

Kompas.com - 16/02/2016, 14:32 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bakal bertolak ke kota Kawasaki, Jepang, sekitar sepekan. Kedatangannya ke Negeri Sakura untuk mengurus rencana hibah mesin pengolahan sampah (biodigester).

"Saya ke Jepang karena ada hibah biodigester dari kota Kawasaki," kata pria yang kerap disapa Emil itu di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa (16/2/2016).

Emil mengatakan, Kawasaki memberikan dua opsi mesin pengolahan sampah, yaitu insenerator dan biodigester. Namun, Pemerintah Kota Bandung lebih memilih menggunakan biodigester lantaran dinilai lebih ramah lingkungan.

"Biodigester ini sudah pilihan kita, jatuh hati untuk pengelolaan sampah baik level RT, pasar, kecamatan, sampai level kota," tambahnya.

Emil menjelaskan, teknologi pengolahan sampah sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Bandung guna menekan biaya pembuangan sampah.

Kepala PD Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdiana mengatakan, bantuan itu didapat seusai PD Kebersihan melakukan studi pengelolaan sampah modern ke Japan Environmental Sanitation Center (JESC). Dia menjelaskan, biodigester itu bisa memuat sampah hingga 30 ton.

"Harganya Rp 40 miliar. Mereka mau hibah, tetapi setengahnya dibiayai Pemkot Bandung," ujar Deni.

Biodigester itu, lanjut dia, akan dibangun di atas lahan milik PD Kebersihan seluas empat hektar di kawasan Pasirimpun Kota Bandung.

"Di Jepang, hasil olahan sampah cenderung menghasilkan gas metan untuk dipasok ke industri besar," ungkap Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com