Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepatu dan Sandal Ciomas Melanglangbuana ke Seluruh Nusantara

Kompas.com - 16/02/2016, 11:32 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Sejak dulu, perkampungan di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, dikenal sebagai sentra perajin sepatu dan sandal. Entah sejak kapan, yang jelas, saat ini semakin banyak saja penduduk disana yang beralih profesi membuka bengkel sepatu dan sandal rumahan skala kecil.

Di tengah ancaman persaingan produk-produk luar yang terus membanjiri bisnis dalam negeri, nyatanya, ada saja peminat yang masih mencintai buatan lokal industri rumahan Ciomas ini.

Sebut saja Didih Supriyadi (38) warga Ciomas, Kabupaten Bogor ini. Sudah lebih dari tujuh tahun Didih menggeluti profesi pengrajin sepatu dan sandal di Ciomas.

Dengan ditemani 12 orang karyawannya, dalam sehari Didih mampu memproduksi 1.500 kodi bahan sepatu dan sandal.

Dia mengatakan, kebanyakan masyarakat sini tidak membuka toko sepatu sendiri. Tetapi hanya membuat khusus pesanan toko. Perajin juga tidak menjual sepatu atau pun sandal secara eceran/grosir di rumah-rumah.

"Kebanyakan pengrajin sepatu dan sandal di Ciomas memproduksi pesanan dari toko-toko dalam jumlah banyak," ucap Didih, ketika dijumpai di bengkel sandal miliknya, Senin (15/2/2016).

Jika dilihat, industri UKM sepatu dan sandal di Kecamatan Ciomas lebih banyak menggunakan bahan kulit imitasi. Sepatu dan sandal yang dihasilkan industri ini bermacam-macam ukurannya, mulai dari yang kecil sampai yang besar untuk pria dan wanita.

Sejak enam tahun terakhir ini sepatu dan sandal wanita merupakan produk yang paling banyak diminati dan paling banyak permintaannya, karena sesuai dengan perkembangan mode.

"Kalau sedang ramai, seperti menjelang Lebaran dan Natal, seluruh bengkel sibuk menerima pesanan sepatu dan sandal dari toko (grosir). Biasanya pekerjaan dapat berlangsung dari pagi sampai larut malam," kata dia.

Meski perajinnya ada di Ciomas, namun pusat perdagangan sepatu justru ada di Pasar Anyar yang dekat dengan stasiun Bogor. Sepatu dari Pasar Anyar ini kemudian dikirim ke seluruh Indonesia.

Di lain sisi, masuknya produk dan merek terkenal menimbulkan persaingan bisnis yang cukup ketat.

Bagi perajin, kondisi tersebut harus disiasati dengan pintar. Tidak mau kalah dengan merek ternama, para pengrajin pun merubah model sepatu dan sandal mengikuti trend pasar. Harga pun disebut jauh lebih murah ketimbang produk beken lainnya.

"Perasaan cemas pasti ada. Tapi saya yakin, masih banyak orang yang suka dengan buatan dalam negeri, termasuk buatan dari para pengrajin sepatu dan sandal Ciomas," ucap Didih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com