Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manado Terapkan Jalur Satu Arah, Sopir Angkot Protes

Kompas.com - 15/02/2016, 15:21 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Sejumlah sopir kendaraan angkutan kota (angkot) di Manado, Senin (15/2/2016), berunjuk rasa memprotes kebijakan jalur satu arah di jalan-jalan utama di Kota Manado.

Dalam aksi itu, mereka menghentikan angkot lainnya yang masih jalan di depan Manado Town Square (Mantos).

Dengan alasan mengatasi kemacetan, Pemerintah Kota Manado mengubah jalur angkutan umum maupun pribadi dan dinas yang sudah berlaku bertahun-tahun di Manado.

Ateng, salah satu sopir angkot jurusan Pusat Kota-Malalayang yang ikut berunjuk rasa mengaku bahwa pendapatan mereka berkurang setelah perubahan jalur diberlakukan.

"Kalau dulu yang ikut di rute kami hanya dua trayek, sekarang sudah enam trayek, jelas penumpang kami berkurang. Kami protes dengan itu," ujar Ateng.

Dia bersama sopir lainnya juga mengeluhkan, perubahan jalur baru ini membuat kendaraan mereka harus berputar lebih jauh.

"Sudah kurang penumpang, macet juga, biaya bensin malah lebih bertambah, kami rugi," keluh Ateng.

Aksi protes dan mogok ini membuat sejumlah calon penumpang dari Malalayang ke Pusat Kota telantar.

"Saya terpaksa naik ojek, karena dari tadi tidak ada angkot yang lewat," keluh Novita, mahasiswi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).

Calon penumpang bingung

Perubahan jalur satu arah itu diberlakukan sejak pekan lalu. Beberapa ruas jalan yang dulunya dilalui angkot kini tidak lagi dilewati. Akbatnya, banyak calon penumpang, terutama yang dari luar Manado, kebingungan.

"Saya mau ke Pelabuhan Manado, bawa banyak barang ini, terpaksa harus turun di Zero Point dan jalan kaki ke sana," keluh Meythi, warga Sitaro yang hendak berlayar ke pulau Siau.

Padahal dulu, sebelum perubahan jalur, angkot dari Malalayang dan Tuminting melintas tepat di depan pelabuhan Manado. Begitu pula dengan jalan Sudirman yang banyak terdapat hotel, jalur itu kini hanya bisa dilewati satu arah dari Paal Dua.

Hal yang sama diberlakukan di jalan Sam Ratulangi yang kini hanya bisa dari arah Pusat Kota. Di Kawasan Mantos dan Kawasan Mega Mass yang terdapat pusat-pusat perbelanjaan, kendaraan juga hanya bisa melintas satu arah dari Malalayang.

"Kami kalau mau ke Mantos, terpaksa turun di jalan Ahmad Yani dan harus menyeberang jalan kaki ratusan meter untuk ke sana," ujar Larasasti.

Usaha mengurangi kemacetan yang dilakukan Pemkot Manado dengan perubahan jalur satu arah itu, memang terlihat di beberapa ruas jalan. Tapi penumpukan kendaraan justru terjadi di Zero Point.

Sopir Angkot mengeluh, karena untuk melewati Zero Point dari jalan Piere Tendean belakang Telkom hingga depan Bank Sulut, yang jaraknya hanya sekitar satu kilometer, mereka bisa terjebak macet hingga dua jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com