Batang peramal juga pernah digunakan untuk menemukan ranjau. Orang-orang Inggris kemudian menggunakan batang peramal untuk menentukan urat air di bawah tanah.
Pada tahun 1659, penggunaan batang peramal dianggap sebagai pekerjaan setan oleh Jesuit Gaspar Schott. Tahun 1701, penggunaan batang peramal untuk menentukan vonis di pengadilan mulai ditolak.
Akhir abad ke-18, batang peramal dianggap sebagai instrumen biasa dan tak lagi dipercaya sebagai pekerjaan setan ataupun petunjuk dewa.
China juga memanfaatkan batang peramal ini dalam kaitannya dengan penentuan fengshui sebuah rumah. Cara kerjanya dengan memanfaatkan batang peramal untuk menentukan gangguan yang muncul dari tanah agar bisa dihindari.
Dikutip dari Wikipedia, sebuah studi dari tahun 1948 oleh 58 dowsers yang sedang mencari air di Selandia Baru, mengatakan bahwa tidak satupun dari mereka bisa menemukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang hanya sekadar memilih lokasi secara acak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.