Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Di Sini Tidak Boleh Ada Perilaku Menyimpang LGBT”

Kompas.com - 11/02/2016, 10:51 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Beberapa anggota ormas Islam berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Kamis (11/2/2016).

Mereka mengecam dan menyatakan perlawanan terhadap gerakan perilaku menyimpang lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT).

“Di sini tidak boleh ada perilaku menyimpang LGBT,” ujar perwakilan PP Pemuda Persis, Dian Hardiana, di sela-sela unjuk rasa.

Dia menyerukan, hak asasi manusia bukan berarti bebas sebebas-sebebasnya. Sebab, yang termasuk asasi atau dasar adalah lelaki menyukai perempuan, begitu pun sebaliknya, bukan menyukai sesama jenis.

“(LGBT) ini penyimpangan. Coba cek ke rumah sakit, apa sehat laki-laki berhubungan dengan laki-laki? Hewan jantan saja menyukai betina, bukan yang jantan lagi, ini manusia kalah sama binatang,” tutur dia.

Bahkan, dari beberapa pengalamannya berceramah di lapas, ada seorang napi perempuan yang bertanya, bagaimana caranya sembuh dari lesbian. Napi itu ingin bertobat dan ingin sembuh.

“Saya tidak bisa menyebutkan lapas mana. Yang perlu digarisbawahi, pelaku LGBT saja ingin kembali sehat, kenapa ini malah membiarkan,” tutur dia.

Para pendemo lantas mendesak pemerintah pro-aktif dalam masalah ini. Sebab, selama ini pemerintah terkesan kurang pro-aktif. Padahal, banyak orangtua sudah banyak yang mengeluhkan hal ini.

“Pemerintah tidak bertindak, kami yang akan bertindak. Penolakan ini kami tujukan bagi mereka yang bandel. Tapi, bagi mereka yang ingin tobat dan kembali sehat, kami terbuka,” ucap Dian.

Pengunjuk rasa dari berbagai ormas Islam dan kepemudaan ini menamakan diri Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Jawa Barat.

Sebelum berunjuk rasa di Gedung Sate, mereka berkumpul di Masjid Istiqamah dan berjalan kaki.

Rencananya, mereka akan berunjuk rasa di sejumlah titik, yakni Gedung Sate, DPRD Provinsi, Bandung Indah Plaza (BIP), dan terakhir di Balai Kota Bandung.

Dalam aksinya, mereka membawa spanduk bertuliskan “Konsolidasi Umat Menghadang LGBT”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com