Dari hasil olah TKP, polisi berhasil menemukan sepucuk senjata api laras pendek yang diduga dipergunakan pelaku saat menembak anggota polisi dan sembako yang diduga akan dibawa pelaku.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, belasan anggota polisi dan TNI dengan senjata lengkap menjaga ketat proses pelaksanaan olah TKP yang berlangsung selama 2 jam tersebut.
Pemilik kios tempat pelaku membeli sembako sebelum terjadi kontak, Oni (40), ikut memberikan kesaksian saat dilakukan olah TKP yang disertai dengan rekontstruksi oleh polisi itu.
(Baca: Ini Kronologis Baku Tembak Brimob dengan Teroris di Poso)
Sebelumnya Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016, Kombes Pol Leo Bona Lubis dalam keterangannya menjelaskan, sebelum terjadi kontak, pelaku yang berjumlah dua orang dengan menggunakan mobil jenis Kijang pick up membeli beras di salah satu kios warga.
Diduga, seluruh logistik sembako berupa 5 karung beras, gula, tepung, dan rokok akan didistribusikan ke kelompok Santoso yang berada di gunung.
(Baca: Baku Tembak Jarak Dekat di Poso, 1 Polisi Tewas Tertembak di Dagu)
Sementara itu,berdasarkan kesaksian sejumlah warga desa Saginora sesaat setelah terjadi kontak tembak, ada dua sosok jenazah yang tergeletak di depan kios dan hanya ditutup dengan kardus.
Pada saat kejadian,seluruh warga mengaku sedang berada di kebun dan hanya mendengarkan suara tembakan.
"Pasca baku tembak, saya cuma melihat dua sosok jenazah, tergeletak di depan kios. Kalau soal bunyi tembakan, saya dengar dari kebun," ungkap salah seorang warga yang enggan diungkap identitasnya. Rumah warga ini berhadapan dengan lokasi baku tembak.