Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamera CCTV Dirusak, Polres Salatiga Kesulitan Ungkap Perampokan BMT

Kompas.com - 05/02/2016, 17:44 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com — Baitul Mal wat-Tamswil (BMT) Rama Dana, di Kampung Dukuh, Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, Jumat (5/2/2016) dini hari, dibobol perampok.

Perampok berhasil membobol brankas BMT dan membawa kabur uang tunai sekitar Rp 15 juta.

Sayangnya, kamera CCTV yang semula diharapkan bisa membantu mengungkap kasus ini telah dirusak para pelaku.

Saat ini, jajaran Satreskrim Polres Salatiga masih terus mendalami keterangan sejumlah saksi, termasuk petugas satpam lembaga keuangan syariah tersebut.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, komplotan perampok tersebut diduga terdiri atas empat orang.

"Rekaman CCTV hanya merekam saat ketiga pelaku bertopeng sedang merusak benda tersebut. Itu yang membuat kami cukup kesulitan," kata Kapolres Salatiga AKBP Yudho Hermanto, Jumat.

"Mereka para pelaku sudah cukup profesional, dan kemungkinan sebelumnya sudah mempelajari apa saja yang ada di dalam kantor tersebut, termasuk sekelilingnya," tambah Yudho.

Menurut hasil penyelidikan sementara, para pelaku merupakan bagian dari jaringan perampok spesialis perbankan atau lembaga keuangan sejenisnya.

Namun, mengenai identitas mereka, pihaknya saat ini belum bisa mengungkapnya. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca-kejadian, pihaknya menemukan sebatang bambu yang diduga untuk merusak kamera CCTV.

"Mungkin untuk merusak dan mengubah posisi kamera CCTV. Total ada enam kamera CCTV, dan semuanya tidak bisa digunakan untuk mengecek kondisi saat kejadian. Termasuk (dari kamera) yang berada di tempat parkir, kami tidak bisa mendeteksi jenis kendaraan ataupun wajah pelaku saat masuk ataupun keluar meninggalkan kantor," tambahnya.

Di tempat terpisah, Manajer BMT Rama Dana Salatiga, Faqih Naban (40), mengklarifikasi jumlah uang tunai yang digondol para perampok.

Uang yang hilang tidak kata Rp 100 juta seperti yang diberitakan sejumlah media massa, tetapi Rp 15 juta.

"Kami tidak pernah menyimpan uang sebanyak itu di kantor. Setiap hari, setoran dari nasabah, kami simpan di bank mitra kami. Saat kejadian, yang tersimpan di brankas adalah Rp 15 juta," ujarnya.

Sebelumnya, kawanan perampok memasuki BMT Rama Dana Salatiga dengan cara merusak pintu belakang kantor menggunakan linggis.

Mereka menyekap seorang petugas satpam bernama Zaki (34) dengan cara memplakban mulutnya serta mengikat kaki dan tangannya.

Aksi perampokan berlangsung selama 1,5 jam, dan petugas keamanan tidak sempat meminta bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com