Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Daerah Yakin Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Akan Jauh Berkurang

Kompas.com - 31/01/2016, 12:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sempat menghadapi permasalahan kabut asap dan kebakaran hutan yang terjadi setiap musim kemarau selama ini, kini Riau siap mencegah hal serupa tak terulang pada 2016.

Sejumlah pihak meyakini, kebakaran hutan dan lahan tak kan terjadi lagi tahun ini. Keyakinan itu salah satunya disampaikan Bupati Pelalawan, H.M. Harris.

Ia menuturkan, pemerintah daerah sudah melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat untuk mencegah terjadi bencana serupa menghadapi musim kemarau 2016.

"Kami dari Pemda, sesuai arahan Gubernur dan Kapolda, sosisalisasi sudah sampai ke tingkat desa," ujar Harris usai menghadiri peluncuran Program Desa Api di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Sabtu (30/1/2016).

"Dari seluruh masyarakat juga, saya yakin dan percaya bahwa dari yang biasanya (terbakar) sekian ratus hektare, sekarang bisa jauh berkurang," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasdam I/BB Brigjend Widagdo Hendro Sukoco mengatakan, untuk upaya pencegahan, Kodam sudah menurunkan Bintara Pembina Desa (Babinsa). (baca: 20 Desa Sepanjang Sungai Kampar Dilibatkan dalam Program Desa Bebas Api)

Selain itu, bersama dengan Kementerian Sosial, pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya kebakaran hutan dan lahan.

Ia pun menyatakan siap menerjunkan pasukan untuk melakukan patroli sebagai upaya pencegahan.

"Selama ini kita turun ke sini dari (pulau) Jawa setelah kebakaran. 1000 orang dari herkules, dari pusat, marinir. Ini bagus. Tapi lebih bagus juga kita turunkan patroli-patroli," ujar dia.

Namun, Widagdo mengeluhkan adanya kekurangan anggaran untuk patroli. Masalah ini kata dia, akan dibicarakan kembali. (baca: Polda Riau Mengaku Tangani 71 Perkara Kebakaran Lahan dan Hutan)

"Perlu dibicarakan di tingkat atas. Panglima sudah menyampaikan, dengan kepolisian juga harus patroli," kata Widagdo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pencegahan kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan optimal pada tahun 2016.

Ia tidak ingin peristiwa kebakaran hutan dan bencana asap yang terjadi tahun 2015 terulang lagi. (baca: Jokowi Merasa Sulit Jelaskan ke Publik jika Kebakaran Hutan Masih Terjadi Tahun Ini)

"Tahun 2015 memberikan pelajaran kepada kita semua betapa kita pontang panting, jungkir balik karena api yang sudah membesar dan berada di semua daerah, di semua lokasi," kata Jokowi dalam rapat koordinasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/1/2016).

Jokowi juga mengaku telah membuat kesepakatan dengan Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk memberikan sanksi keras pada Kepala Polda dan Panglima Daerah Militer yang lalai mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Jokowi menegaskan, pemberian sanksi dan penghargaan itu berlaku sampai tingkat kepala polsek dan komandan rayon militer.

Upaya ini dilakukan untuk memberi kesadaran bahwa pencegahan kebakaran hutan dan lahan harus melibatkan semua pihak, khususnya kapolsek dan danramil sebagai pihak yang mengetahui informasi kebakaran lebih awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com