Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Insentif bagi Desa yang Bebas Kebakaran Hutan dan Lahan

Kompas.com - 30/01/2016, 21:12 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Progam Desa Bebas Api yang digagas APRIL Group, memberikan insentif kepada desa yang bebas kebakaran hutan dan lahan.

Untuk tahun ini, sebanyak 20 desa di sepanjang sungai Kampar, Riau dilibatkan dalam program tersebut.

Direktur Manajemen Operasi asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL Group), Tony Wenas menuturkan, 20 desa tersebut nantinya akan diberikan insentif atas keberhasilan mereka mencegah kebakaran lahan dan hutan.

Jika tak terjadi kebakaran di daerah-daerah tersebut dalam satu periode musim kering, maka desa tersebut akan diberikan insentif sebesar Rp 100 juta dalam bentuk program.

Namun, jika terjadi kebakaran kurang dari 1 juta hektar, maka desa yang terbakar itu akan mendapatkan insentif Rp 50 juta.

Sementara itu, jika kebakarannya terjadi pada lahan yang luasnya lebih dari 1 juta hektar pada suatu desa, maka desa itu tidak akan mendapatkan intensif.

Tahun ini, APRIL Group menganggarkan dana sebesar 1 juta dollar AS untuk program Desa Bebas Api tersebut.

Tony berharap pemerintah bisa menjadikan program ini sebagai gerakan nasional.

"Banyak juga dari mereka yang menyambut baik program seperti ini. Barangkali pemerintah pusat bisa memikirkan apakah ini jadi gerakan nasional," kata Tony di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Sabtu (30/1/2016).

Ia menambahkan, pihaknya juga telah memaparkan program tersebut kepada institusi pusat. Menurut Tony, ada sejumlah pihak yang ingin mengadopsi program ini. Salah satunya adalah Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com