Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Rapat Terbatas Jokowi di Candi Borobudur

Kompas.com - 29/01/2016, 21:01 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas terkait pengembangan Candi Borobudur bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja II.

Rapat digelar di Hotel Manohara, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2016) petang.

Rapat itu tampak dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Yuddy Chrisnandi.

Rapat juga dihadiri para pejabat daerah, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan, ada lima hal yang telah disepakati terkait pengembangan Candi Borobudur.

Pertama, Candi terbesar Buddha di Indonesia ini akan dikembangkan menjadi destinasi wisata utama berstandar internasional.

"Destinasi utama artinya orang akan langsung menuju Candi Borobudur, dengan demikian harus ada pembangunan bandara dan hotel bertaraf internasional, termasuk pengaktifan kembali jalur kereta api," kata Arief.

Hal kedua, menurut dia, pemerintah akan membentuk badan otoritas Borobudur untuk mengelola candi ini secara terintegrasi.

Pembentukan badan ini dilatarbelakangi kondisi bahwa selama ini Candi Borobudur adalah single destination, tetapi multi-management.

"Ini tidak mungkin, dalam satu perusahaan, tetapi CEO-nya ada empat, apalagi lima. Maka dari itu, kami sepakat untuk membentuk badan otoritas Borobudur," kata Arief.

Hal ketiga yang disepakati dalam rapat tersebut adalah branding Candi Borobudur dengan selogan "Borobudur Mahakarya Budaya Dunia" atau "Borobudur World Cultural Masterpiece".

Target kunjungan wisatawan Candi Borobudur menjadi hal yang juga disepakati dalam rapat itu.

Arief menyebut, pada 2019, pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur mencapai 2 juta orang, dan wisatawan domestik mencapai 5 juta orang.

"Sekarang angka kunjungan 250.000-300.000 orang. Kami harapkan, target 2019 itu tercapai, dengan nominal 2 miliar dollar AS, sementara uang yang beredar di sekitarnya atau regional PDRB (produk domestik regional bruto) diharapkan mencapai Rp 100 triliun," sebut Arief.

"Dengan pemasukan sebesar itu, kami harapkan masyarakat sekitar Borobudur akan sejahtera," imbuhnya.

Untuk merealisasikan target tersebut, kata Arief, pemerintah akan menginvestasikan dana senilai Rp 20 triliun untuk proyeksi tahap pertama.

Angka investasi itu diambil dari dana anggaran negara sebesar Rp 10 triliun, yang akan dipakai untuk pembangunan infrastruktur dasar.

Adapun sisanya, Rp 10 miliar, datang dari investor swasta. Dana ini akan digunakan untuk membangun perhotelan dan lain sebagainya.

"Kami akan tawarkan kepada investor lokal dan luar negeri," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi menekankan, Candi Borobudur adalah mahakarya budaya dunia, dan telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. "Kami akan bicarakan pengelolaannya dulu, baru ke depan bicara income," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com