Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Keluarga yang Menyambut Kedatangan Eks Gafatar

Kompas.com - 29/01/2016, 11:28 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Sebanyak 13 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba kembali ke kampung halamannya pada Kamis (28/1/2016) sore. Namun, kedatangan mereka tak disambut siapa pun. Tak ada anggota keluarga yang menyambut mereka.

“Keluiarga tahu rencana kedatangan kami hari ini, mungkin mereka sibuk dan kami jua tak ingin merepotkan keluarga,” ujar salah satu pemipin rombongan eks Gafatar, Hamzah, saat tiba di kantor kecamatan Wattang Sawitto Pinrang kamis sore kemarin.

Seluruh rombongan mantan Gafatar ini merupakan mereka yang terpaksa angkat kaki dari Desa Samboja, Kecamatan Karya Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di sana, mereka bercocok tanam dan rencananya akan panen pada bulan Februari.

Namun, karena banyaknya penolakan terhadap Gafatar, panen yang sudah dinantikan itu pun tak bisa dirasakan kelompok pengikut Gafatar ini.

Hamzah mengaku sudah menghabiskan Rp 80 juta untuk berinvestasi dan memutuskan tinggal di Kalimantan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki perekonomian keluarga melalui program ketahanan pangan.

Seluruh harta bendanya yang ada di Pinrang pun sudah habis dijual sejak pindah 2 tahun lalu. Kini, Hamzah dan juga para mantan pengikut Gafatar yang lain sedang kebingungan untuk melanjutkan hidup mereka.

Selain tempat tinggal yang harus menumpang di rumah keluarga yang ada di Kabupaten Sidrap, mereka juga masih belum memiliki sumber penghasilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com