Puluhan anak kecil tampak girang saat seorang pemain sulap mempertunjukan keahliannya. Tawa para bocah pecah saat sang pesulap membagikan permen kepada mereka.
Ternyata para pesulap itu adalah anggota Unit Pendidikan Masyarakat dan Rekayasa Ditlantas Polda Jabar.
Kegiatan yang digelar kepolisian tersebut merupakan bagian dari upaya penyembuhan trauma (trauma healing) untuk para anggota Gafatar di tempat penampungan itu.
Selain mendapat hiburan, para pengungsi juga mendapat pendidikan tentang nilai-nilai kebangsaan.
"Kita akan mengembalikan mindset anak-anak dan adik-adik kita yang kembali dari pengungsi Gafatar. Mengembalikan dulu pemahaman tentang kenegaraan nanti akan dikembalikan kepada aturan-aturan yang benar," ujar Kasubdit Dikyasa Polda Jabar AKBP Muhamad Tora, Kamis (28/1/2016).
Untuk menghilangkan rasa jenuh para pengungsi terutama anak-anak, para polisi juga menggelar sejumlah permainan seperti monopoli dan ular tangga serta pendidikan berlalu lintas.
"Kita lakukan hanya khusus untuk anak-anak dari umur lima tahun, untuk yang orang tua ada petugas khusus dari Binmas," tambah Tora.
"Kita mengedukasi anak-anak melalui kampanye keselamatan yang dikemas menarik agar mereka bisa masuk supaya doktrin kita juga bisa masuk apa yang benar dan aturan yang harus mereka patuhi," lanjut dia.
Salah seorang pengungsi yang enggan disebutkan namanya mengaku cukup terhibur dengan kegiatan tersebut.
"Lumayan lah, daripada jenuh. Kasihan anak-anak," kata ibu dua anak tersebut.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat saat ini menampung 195 jiwa dari 43 kepala keluarga. Para pengungsi mayoritas berasal dari Kabupaten Bogor, Depok dan Subang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.