Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Digerebek, 100 Kg Sabu Ditemukan di "Sparepart" Genset

Kompas.com - 28/01/2016, 11:30 WIB
JEPARA, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek sebuah gudang mebel milik CV Jeparaya Int'l di Desa Pekalongan RT 07/RW 02, Kecamatan Batealit, Jepara, Rabu (27/1/2016).

Selama ini, gudang tersebut dijadikan sebagai tempat penyimpanan ratusan kilogram narkoba jenis sabu milik jaringan internasional.

Dugaan sementara, berat total sabu yang ditemukan aparat minimal mencapai 300 kilogram. Selain jumlah yang banyak, kualitas sabu yang ditemukan sangat bagus alias kualitas nomor satu.

Dengan asumsi harga satu gram sabu kualitas bagus adalah Rp 2 juta, harga 300 kg sabu itu mencapai Rp 600 miliar. Jumlah pasti sabu yang ditemukan belum dirilis oleh BNN.

Dalam undangan yang disebar ke wartawan dari pesan berantai yang mengatasnamakan humas BNN, jumlah sabu yang dihitung baru 100 kilogram. Temuan ini adalah yang terbesar di wilayah Jateng selama ini.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari memimpin langsung penggerebekan gudang narkoba di Jepara. Menurut dia, narkoba jenis sabu yang ditemukan di lokasi diperkirakan mencapai ratusan kilogram.

"Jumlah pastinya berapa masih dihitung, yang jelas banyak sekali, ratusan. Ini sementara dibawa dulu, besok akan dilanjut," ucapnya seusai penggerebekan yang berakhir pada sekitar pukul 19.30.

Dia mengatakan, untuk mengelabui petugas, selain berkedok gudang mebel, sindikat ini memasukkan sabu ke dalam sparepart genset.

"Ya, dimasukkan ke sparepart genset, di dalam semacam tabung," ujarnya.

"Ya kualitas (sabunya) yang bagus, pasti itu," tambahnya.

Penggerebekan berlangsung selama beberapa jam. Pada sekitar pukul 19.00, polisi tampak membawa keluar beberapa orang, dua di antaranya kepalanya ditutupi kaus warna biru. Mereka kemudian dibawa dengan mobil Satlantas Jepara dan mobil Ranger milik Shabara.

Dalam penggerebekan ini, BNN melibatkan pihak Bea Cukai.

"Itu penggerebekan juga melibatkan Bea Cukai, jadi tak hanya dari BNN," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kudus, Surayana, kemarin.

Kendati berada di wilayahnya, menurut Suryana, yang terlibat adalah pihak Bea Cukai Semarang.

"Kami hanya diberi tahu, tetapi yang punya misi adalah BNN dan Bea Cukai Semarang," imbuh dia.

Menurut Suryana, pelibatan Bea Cukai lantaran diketahui sparepart genset yang dijadikan tempat penyimpanan sabu tersebut masuk ke Jateng melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

"Iya, barang itu masuknya dari Tanjung Emas, lebih detailnya besok Dirjen Bea Cukai akan menjelaskan," kata dia.

Kompas TV BNN Amankan Ratusan Kilogram Sabu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com