Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brigpol Piter Rela Berutang untuk Biayai Anak-anak Putus Sekolah

Kompas.com - 26/01/2016, 20:25 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAMUJU, KOMPAS.com — Brigpol Piter Paembonan, anggota Polsek Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat, adalah seorang polisi yang luar biasa.

Bukan kemampuan sebagai penembak jitu atau keahliannya menekuk para kriminal yang menjadikannya sebagai sosok luar biasa.

Ketulusan hatinya terhadap anak-anak putus sekolah-lah yang membuat nama Piter dikenal sebagai sosok yang dermawan.

Sejak 16 tahun lalu, selain menjalankan tugasnya sebagai seorang penegak hukum, Piter juga aktif mengampanyekan gerakan kembali ke sekolah dengan masuk ke berbagai desa.

Dengan menunggang sepeda motor tua miliknya, Piter masuk keluar desa dan jalan-jalan kecil untuk menyambangi keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak putus sekolah.

Memang tak mudah membujuk para orangtua, yang kebanyakan secara ekonomi tak mampu, untuk kembali menyekolahkan anak-anak mereka.

Salah satu kendalanya, para orangtua ini tak mampu membelikan seragam, sepatu, tas, dan peralatan sekolah bagi anak-anak mereka.

Oleh karena itu, tak jarang Piter merogoh kocek pribadinya demi membiayai sebagian anak-anak ini agar bisa kembali mengenyam pendidikan.

Namun, karena pendapatannya terbatas sebagai polisi, Piter tak jarang harus berutang ke sanak saudara, tetangga, hingga ke toko pakaian agar anak-anak itu kembali bersemangat menuntut ilmu.

Kegiatan amal ini diakui Piter memang tak mudah dan bukan pekerjaan ringan. Namun, rasa prihatinnya melihat anak-anak putus sekolah membuatnya terus menjalani kegiatan ini.

"Ini kegiatan amal yang tak mudah. Selain harus meyakinkan mereka agar kembali semangat sekolah, harus juga meyakinkan orangtua bahwa pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak," ujar Piter.

Ternyata, aksi sosial Piter ini mendapat perhatian dari atasannya. Sejak dua tahun terakhir, Kapolres Mamuju AKBP Eko Wagianto mencanangkan gerakan kembali ke sekolah.

Bahkan, Kapolres menunjuk Piter sebagai koordinator gerakan ini. Alhasil, selama dua tahun terakhir, sebanyak 756 anak putus sekolah di sejumlah desa pun mau kembali ke sekolah.

Setelah gerakan ini menjadi bagian dari program kepolisian setempat, Piter bisa bernapas lega karena bebannya jauh lebih ringan.

Pencanangan gerakan kembali ke sekolah oleh Kapolres Mamuju membuat pembiayaan gerakan ini semakin mudah. Uang dihimpun, mulai lewat penggalangan dana hingga pemotongan gaji personel Polres Mamuju.

Dana yang berhasil dikumpulkan kemudian dibelikan berbagai kebutuhan sekolah, seperti seragam, tas, dan sepatu, yang kemudian diberikan kepada anak-anak yang tidak mampu itu.

Satu hal lain yang sangat membantu kegiatan ini adalah Pemkab Mamuju sudah menggratiskan biaya pendidikan di berbagai sekolah negeri di kabupaten tersebut.

Kesuksesan Piter menjadi koordinator gerakan kembali ke sekolah ternyata terpantau para petinggi kepolisian Indonesia.

Atas jasanya berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, Piter sudah meraih berbagai penghargaan, mulai dari Kapolres Mamuju, Kapolda Sulselbar, hingga Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com