Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Siberia, Burung Gajahan Penggala Singgah di Gorontalo

Kompas.com - 26/01/2016, 14:59 WIB
Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com - Burung Gajahan Penggala (Numenius phaeopus) terlihat di Gorontalo pada Januari ini. Burung migran dari belahan bumi utara sering terlihat soliter atau dalam kelompok kecil ini sulit untuk dilacak keberadaannya.

Penampakan burung berparuh panjang ini terlihat di dua lokasi, yaitu Cagar Alam Panua kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (23/1/2016).

Momen ini disaksikan oleh Fajar Kaprawi dan Panji Ahmad Fauzan, Biodiversity Officer Burung Indonesia bersama Idham Ali dari Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), saat melakukan pengamatan rutinnya.

“Terpantau ada 9 ekor burung gajahan penggala di Cagar Alam Panua Kabupaten Pohuwato,” kata Fajar, Selasa (26/1/2016).

Terpantaunya gajahan penggala ini menjadi catatan di awal tahun ini untuk lokasi cagar alam Panua. Sebelumnya Burung Indonesia melihat burung ini di pesisir pantai utara Gorontalo pada akhir tahun lalu. Tercatat ada 7 ekor gajahan penggala yang sedang mencari makan.

“Pada pagi hari, kami memantau ada tiga ekor yang sedang mencari makan di lahan basah di kawasan hutan mangrove. Pada sorenya kami melihat ada sore ada enam ekor terbang melintasi kawasan bakau di cagar alam Panua,” kata Fajar.

Gajahan penggala adalah jenis burung perancah yang masuk dalam famili Scolopacidae. Burung ini berukuran besar dengan panjang 43 cm. Warna bulunya coklat bercoret dengan alis pucat, kakinya panjang dan paruh melengkung ke bawah.

Hanom Bashari, Senior Ecologist Burung Indonesia menambahkan, gajahan penggala merupakan burung air yang menyukai daerah yang berlumpur seperti pantai dan danau. Gajahan memakan cacing dalam lumpur dengan membenamkan paruhnya bengkoknya yang panjang.

Gajahan penggala merupakan burung migran yang berasal dari kawasan Rusia Timur atau Siberia. Setiap tahunnya burung ini bermigrasi mulai bulan Oktober atau September saat awal musim dingin. Jalur terbangnya ke arah khatulistiwa untuk mencari makan.

“Kadang-kadang burung tersebut terlihat bersama anak-anaknya yang masih muda, namun tidak dalam jumlah yang banyak. Tidak lebih dari 10 ekor. Lamanya migrasi tergantung kondisi alam, bisa mencapai 6 bulan” kata Hanom Bashari.

Meski memiliki waktu yang lama di kawasan khatuslistiwa, gajahan penggala tidak berbiak di daerah ini. Kedatangannya semata-mata hanya mencari makan di saat lokasi berbiaknya sedang dilanda musim dingin sehingga sulit atau tidak terdapat makanannya.

“Seharusnya pada bulan Juni atau Juli gajahan penggala sudah kembali ke utara, namun kaang-kadang masih jumpai ada yang menetap sementara dan akan kembali ke asal saat musim migrasi berikutnya.

Status gajahan penggala, menurut IUCN, adalah Least Concern (LC). Tapi menurut PP No 7 tahun 1999, jenis ini termasuk spesies yang dilindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com