Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Panji Belum Juga Tiba, Keluarga Menteri Susi Gelar Tahlilan Hari Ketujuh

Kompas.com - 24/01/2016, 22:23 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Keluarga besar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, menggelar acara tahlilan hari ketujuh meninggalnya putra sulung Susi, Panji Hilmansyah pada Minggu (24/1/2016) malam.

Kegiatan ini diikuti Menteri Susi langsung bersama ratusan warga, kerabat serta koleganya. Acara tahlilan kali ini, berbeda dengan tahlilan di hari-hari sebelumnya. Para awak media dilarang masuk dan hanya diperkenankan menunggu di luar rumah.

Acara tahlilan pun dijaga ketat protokoler KKP dan beberapa petugas dari Polri dan TNI berseragam. Bahkan, para awak media pun dilarang masuk ke dalam kediaman Menteri Susi.

"Maaf, wartawan dilarang masuk mas," ungkap salah seorang protokoler KKP yang berjaga di depan gerbang kediaman Menteri Susi.

(Baca: Panji Hilmansyah, Anak Menteri yang Tak Pernah Beda-bedakan Teman)

Aacara tahlilan berjalan lancar, meski di depan rumah Menteri Susi terlihat sesak dengan  warga sekitar dan petugas kepolisian. Bahkan, ada beberapa warga yang mengikuti acara tahlilan di luar rumah dan hanya berdiri di depan gerbang depan.

Sampai pukul 21.00 WIB malam ini, belum ada informasi bahwa jenazah sudah tiba di Indonesia atau Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Keterlambatan dari perkiraan jadwal sebelumnya ini belum diketaui penyebabnya.

(Baca: Sekelumit Kisah Panji Hilmansyah, Putra Menteri Susi dari Asrama Gontor)

Pasalnya, tak ada satu pun kerabat atau petugas dari KKP yang bisa memastikan kapan kedatangan jenazah di Pangandaran. Apalagi Menteri Susi melalui asisten pribadinya tak berkenan diwawancara oleh wartawan seputar proses pemulangan jenazah putranya tersebut. (K74-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com