Kurang lebih 1.529 orang sedang dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Lalu perjalanan para mantan pengikut Gafatar itu dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju asrama haji di Boyolali.
Penutupan untuk kegiatan umum tersebut terkait akan digelarnya pembinaan terhadap eks Gafatar sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
(Baca: Dilema Eks Gafatar, Ditolak Anak Kandung, Dipaksa Pindah dari Kalimantan)
Pengelola Asrama Haji Donohudan, mengatakan sejak hari Kamis (21/1/2016) gedung asrama tidak bisa lagi digunakan untuk umum.
"Sesuai dengan perintah, sejak hari Kamis lalu tidak ada lagi kegiatan untuk umum di gedung, sampai proses kegiatan penampungan eks-Gafatar selesai," kata Kepala Urusan Pelayanan dan Promosi Asrama Haji Donohudan Turmudi saat dihubungi, Minggu (24/1/2016).
Turmudi mengaku belum belum tahu pasti kapan Asrama Haji Donohudan kembali bisa digunakan untuk umum. Namun, yang jelas saat ini pengelola asrama haji berkonsentrasi untuk membantu pemerintah menampung mantan pegikut Gafatar.
(Baca: Franz Magnis: Negara Memperlakukan Gafatar dengan Buruk)
"Dua gedung sudah kamis siapkan, Makkah dan Madinah, yang masing-masing berkapasitas 1000 kamar," katanya.