Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan kerja sama besar antara Pemerintah Indonesia dan China. Dengan era yang serba cepat, maka negara yang memiliki kecepatan akan memenangkan persaingan antar-negara.
"Karena itu KA cepat, salah satunya untuk kecepatan mobilitas orang, barang, didorong persaingan antar-negara," ujar Jokowi.
Hal lain yang menjadi fokus adalah transportasi massal. Sudah berpuluh tahun Indonesia mengandalkan alat transportasi pribadi dan melupakan transportasi massal. Akibatnya, sudah banyak kota di Indonesia, selain Jakarta dan Bandung, terdampak kemacetan.
"Itulah mengapa dua tahun lalu, MRT Jakarta diputuskan, LRT Jabodetabek, Palembang, dimulai. Itu karena sudah macet," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan investasi 5,573 miliar dollar AS dan tidak menggunakan dana APBN serta tanpa adanya jaminan pemerintah.
Investasi ini dibiayai secara mandiri oleh konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema business to business.
Kereta akan menghubungkan empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar, sepanjang 140,9 km. Di setiap stasiun akan ada transit oriented development (TOD) untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta-Bandung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.