Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tekan Tombol Sirene, Proyek Kereta Api Cepat Dimulai

Kompas.com - 21/01/2016, 12:27 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung resmi dimulai. Hal ini ditandai dengan ditekannya tombol sirene oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, Kamis (21/1/2016), bersama beberapa menteri, kepala daerah, serta perwakilan BUMN China.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan kerja sama besar antara Pemerintah Indonesia dan China. Dengan era yang serba cepat, maka negara yang memiliki kecepatan akan memenangkan persaingan antar-negara.

"Karena itu KA cepat, salah satunya untuk kecepatan mobilitas orang, barang, didorong persaingan antar-negara," ujar Jokowi.

Hal lain yang menjadi fokus adalah transportasi massal. Sudah berpuluh tahun Indonesia mengandalkan alat transportasi pribadi dan melupakan transportasi massal. Akibatnya, sudah banyak kota di Indonesia, selain Jakarta dan Bandung, terdampak kemacetan.

"Itulah mengapa dua tahun lalu, MRT Jakarta diputuskan, LRT Jabodetabek, Palembang, dimulai. Itu karena sudah macet," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan investasi 5,573 miliar dollar AS dan tidak menggunakan dana APBN serta tanpa adanya jaminan pemerintah.

Investasi ini dibiayai secara mandiri oleh konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema business to business.

Kereta akan menghubungkan empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar, sepanjang 140,9 km. Di setiap stasiun akan ada transit oriented development (TOD) untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta-Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com