Tiang yang berdiri di samping masjid Keraton Buton tersebut merupakan tempat mengibarkan bendera Kesultanan Buton dan saat ini sudah berusia sekitar 300 tahun.
Tiang bendera didirikan diabad ke-17 tepatnya pada 1721 di masa Sultan Sakiuddin Darul Alam untuk mengibarkan bendera Kesultanan Buton berbentuk segi tiga yang dalam bahasa setempat disebut longa-longa.
"Tiang bendera ini, kalau dipikir ada keanehan. Tiang ini begitu tingginya, bagaimana caranya dipasang (didirikan) tiang ini. Padahal menurut cerita, tiang ini ditanam hanya dengan menggunakan tangan saja," kata seorang perangkat Masjid Keraton Buton, La Suluhu, Senin (18/1/2016).
Tiang bendera ini dibuat dari kayu jati dan memiliki tinggi 21 meter di atas permukaan tanah. Sepintas tiang ini tidak terlihat berdiri kokoh, karena sudah terlihat kayu penyangga di bawahnya.
"Sekitar tahun 1870, tiang bendera ini disambar petir sehingga mengalami kerusakan di beberapa bagian. Tapi tiang bendera itu, kemudian diperbaiki lagi dan masih berdiri kokoh hingga saat ini," ujar seorang pemandu wisata, Sarman.
Sarman menambahkan, tiang bendera ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke Keraton Buton.
Menurutnya banyak wisatawan yang mengagumi tiang bendera berusia tua yang masih berdiri sampai saat ini.
"Banyak wisatawan yang berfoto di bawah tiang bendera itu. Mereka kagum dengan tiang ini. Karena tiang bendera ini punya keunikan yaitu tidak ada burung pun yang pernah bertengger di atas tiang bendera hingga sampai saat ini," ucapnya.
Tiang bendera Kesultanan Buton ini, mengibarkan bendera Raja Buton yang pertama, Wakaka, yang dipercaya berasal dari negeri China.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.