Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara El Nino, Petani di Perbatasan Terancam Gagal Panen

Kompas.com - 15/01/2016, 19:14 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Puluhan hektar sawah di Desa Naikasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, NTT di perbatasan dengan Timor Leste, sampai saat ini tidak bisa digarap.

Penyebabnya adalah tidak adanya pasokan air dan tidak meratanya musim penghujan tahun ini.

Para petani yang sudah melakukan pembibitan dan telanjur menanam, terpaksa hanya bisa pasrah karena anakan padi yang sudah disemai, mulai layu dan hampir kering.

Salah seorang petani di Desa Naikasa, Arnold Seran kepada wartawan, Jumat (15/1/2016) mengatakan, semua petani di desa itu terancam gagal panen sehingga mereka mulai mencari alternatif.

“Kita saat ini sedang krisis air. Embung yang biasa dipakai semua petani dan warga untuk memasok air ke areal persawahan saat ini sudah kering,” kata Arnold.

Arnold menambahkan, ia bersama warga lainnya lebih memilih untuk menanam tanaman holtikultura, agar bisa menghidupi keluarga mereka, di musim panceklik seperti saat ini.

Kini para petani hanya bisa berharap agar musim penghujan segera turun dengan merata, karena jika sampai Februari, hujan tak kunjung turun, maka gagal panen yang berujung bencana kelaparan akan terjadi.

Dihubungi secara terpisah, Kepala BMKG Lasiana Kupang, Juli Setiyanto mengimbau kepada masyarakat agar kreatif menghadapi fenomena El Nino yang akan berlangsung hingga Februari.

“Kita imbau kepada masyarakat, khususnya para petani agar menanam tanaman umur pendek dan yang bertahan tanpa air, karena hampir seluruh wilayah Indonesia sedang dilanda El Nino,” ujar Juli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com