Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/01/2016, 10:46 WIB
|
EditorCaroline Damanik
SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki mendeportasi tiga Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jember, Jawa Timur. Ketiganya diduga melakukan aktiVitas terkait jaringan Negara Islam Irak dan Syuriah (ISIS).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyebutkan, mereka dipulangkan melalui Istanbul Attaturk Airport dengan menggunakan pesawat Turkis Air nomor penerbangan TK 0060 dan mendarat di Malaysia.

Sampai di Malaysia, mereka dibawa dengan penerbangan lain ke Indonesia dan tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Rabu (13/1/2016).

Ketiga WNI itu diketahui berasal dari satu keluarga, yakni AA (50), MR (14) dan FS (51).

"Langsung diperiksa oleh tim khusus saat sampai di Polda Jatim," kata Argo, Kamis (14/1/2016).

Ketiganya diketahui sampai di Turki pada pertengahan Oktober lalu saat Turki tengah mengalami konflik.

"Sempat diamankan di Turki, namun tidak menemukan bukti keterlibatan keluarga itu dengan kelompok ISIS," ujarnya.

Pada pemeriksaan di Mapolda Jatim semalam, lanjut Argo, ketiganya mengaku hanya plesiran ke Turki. Mereka menegaskan tidak ada agenda aktivitas keagamaan, bisnis, atau belajar.

"Tapi kami masih terus dalami," tambahnya.

Baca juga: Dikabarkan Kembali ke Indonesia, 3 Anggota ISIS Belum "Pulang Kampung"

Kompas Video Keberadaan video dari warga Indonesia yang mengajak untuk bergabung dengan ISIS sempat membuat heboh, apalagi pemerintah terkesan lamban dalam memblok video tersebut. Lalu bagimana kelompok radikal menggunakan sosial media dalam menebar paham-paham dan merekrut orang untuk masuk ke dalam jaringan mereka? Serta efek apa yang ditimbulkan terlebih Indonesia termasuk negara yang lemah dalam pengawasan sosial media.PepTalk akan membahas upaya kelompok radikal dalam menggunakan sosial media dan bagaimana cara menangkal pengaruh kelompok ini yang bebas bertebaran di jejaring sosial.  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke