Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gajah adalah Sahabat Kami di Masa Konflik Dulu"

Kompas.com - 10/01/2016, 13:20 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

TAKENGON, KOMPAS.com - Keberadaan puluhan ekor gajah liar yang mulai mengganggu kehidupan masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah maupun Bener Meriah, hingga saat ini belum terselesaikan.

Perkebunan milik warga di dua kabupaten itu terus diserang kawanan gajah liar. Bahkan, masyarakat di dataran tinggi Gayo itu mulai khawatir hewan berbadan besar itu mengancam nyawa mereka.

Hal itu pernah terjadi pada 2015, ketika beberapa orang tewas setelah diserang sekumpulan gajah liar itu baik di kebun maupun di sekitar pemukiman di Kabupaten Bener Meriah.

Hingga saat ini, masyarakat berharap solusi dari pemerintah Aceh, mengingat kewenangan pemkab Aceh Tengah dan Bener Meriah, sangat terbatas dalam upaya konservasi gajah.

Menanggapi masalah ini , anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Adam Mukhlis kepada Kompas.com menjelaskan, beberapa waktu lalu dirinya telah menfasiltasi pertemuan warga dengan BKSDA terkait masalah gajah.

"Kita telah memberikan rekomendasi kepada Gubernur Aceh, untuk melakukan langkah-langkah komprehensif," kata Adam Mukhlis, Minggu (10/1/2016).

Menurut dia, keberadaan gajah liar itu tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, melainkan harus menyeluruh untuk menangani sejumlah kabupaten yang terkena dampak, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen dan Pidie Jaya maupun Aceh Utara.

"Karena kalau ditangani secara parsial di Bener Meriah, maka gajah akan berpindah ke Aceh Tengah, setelah ditangani di Aceh Tengah, gajah akan menyusul Pidie Jaya," lanjut dia.

Adam menambahkan, gajah adalah bagian dari kehidupan warga Aceh, sehingga kawanan hewan bertubuh besar itu tidak bisa diusir begitu saja, tetapi harus dipindahkan ke tempatnya.

"Apalagi bagi orang-orang seperti kami, gajah ini adalah sehabat pada masa konflik dulu," ujar Adam Mukhlis yang juga mantan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.

"Apalagi sudah damai seperti sekarang, keberadaan gajah itu sangat diperlukan," kata dia.

Bukan hanya itu tambah Adam Mukhlis lagi, dalam sejarah masyarakat Gayo, keberadaan gajah khususnya gajah putih ditempatkan pada tempat khusus.

"Bola penanganan gajah saat ini ada pada gubernur, oleh karena itu kita mendesak gubernur Aceh menangani kasus gajah secara konkrit dan komprehensif," pungkas dia.

Adam Mukhlis mengaku, telah menyampaikan masalah ancaman kawanan gajah terhadap warga ini kepada gubernur, tetapi masalah belum mendapatkan keputusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com