Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI yang Bercanda Bawa Bom, Diperiksa Denpom Pekanbaru

Kompas.com - 08/01/2016, 22:12 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Komandan Detasemen Polisi Militer TNI AD Pekanbaru Letkol CPM Johny JP Pelupessy menyebutkan Mayor S akan dimintai keterangannya terkait gurauannya soal bom.

Sebab, gurauan sang mayor menyebabkan penumpang pesawat Lion Air JT 141 Tujuan Pekanbaru-Kualanamu panik.

"Tentunya yang bersangkutan akan diperiksa terlebih dahulu. Dimintai keterangan, baru nanti diketahui apakah bersalah atau tidak, " ujar Johny saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Jumat (8/1/2015).

Menurut Pelupessy pemeriksaan Mayor S sampai saat ini belum selesai.

"Saya belum mengikuti perkembangannya. Namun pemeriksaan belum selesai. Nanti setelah didapatkan keterangan baru dipastikan yang bersangkutan bersalah atau tidak," katanya.

Mayor S baru satu bulan ini dimutasi ke bagian perbekalan dan angkutan TNI AD Pekanbaru sebelumnya menjabat Koordinator Matpel Dep Staf Kesatuan Secapa AD.

Kepala Divisi Operasional Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Hasturman menyebutkan pihaknya sudah menyerahkan penanganan Mayor S ke kesatuannya.

Insiden tersebut menurut Hasturman menjadi pelajaran bagi penumpang lainnya agar tidak melakukan gurauan saat di dalam pesawat terbang.

"Kami berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat luas. Agar paham jangan pernah melakukan candaan yang berkibat fatal. Kalau serius bagaimana, tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga penumpang lainnya, " ujar Hasturman.

Sementara itu, Airport Manager Lion Air Group, Tri Mulyono menyebutkan insiden tersebut tidak menggangu jadwal penerbangan Lion Air. Penundaan terbang juga sudah dimaklumi penumpang.

"Tidak ada penumpang yang membatalkan keberangkatan akibat insiden. Semuanya kembali boarding, " terangnya.

Saat insiden candaan tersebut terjadi, Lion Air JT 141 membawa sebanyak 188 orang penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com