Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Popaua, Batu Bersejarah Kesultanan Buton

Kompas.com - 06/01/2016, 17:41 WIB
Kontributor Baubau, Defriatno Neke

Penulis

BUTON, KOMPAS.com — Bila Anda mengunjungi Benteng Keraton Buton, Sulawesi Tenggara, jangan lupa untuk melihat batu bersejarah bagi masyarakat Buton. Batu Popaua namanya. Batu ini merupakan batu pelantikan pengambilan sumpah semua raja dan sultan Buton.

"Sejak raja pertama hingga sultan terakhir, semua mengambil sumpah di atas batu itu. Kemudian, payung kebesaran sultan diputarkan, yang dilakukan siolimbona, atau saat ini disebut dewan perwakilan rakyat masyarakat Buton," kata pemandu Museum Keraton Buton, Al Mujasi Mulku Zahari, Rabu (6/1/2016).

Batu ini letaknya di dalam Benteng Keraton Buton dan depan Masjid Keraton Buton. Batu ini berlubang, bisa memuat satu kaki. Dalam prosesinya, salah satu kaki sultan dimasukkan ke dalam lubang batu, dilanjutkan dengan pengambilan sumpah.

"Nanti sultan memasukkan kaki ke dalam batu itu sambil diniatkan. Kalau tidak berlaku adil, akan diisap ke dalam bumi," ujar dia.

Zahari juga menambahkan, pengambilan sumpah dilakukan dengan Al Quran yang sudah berumur ratusan tahun.

Dalam sumpahnya, sultan disebut tidak melakukan korupsi atau nepotisme. "Dari zaman dulu, isi sumpah pelantikan sultan adalah, kalau akan melakukan korupsi atau KKN, maka tidak akan selamat dunia akhirat sampai tujuh turunan," ucap Zahari.

Zahari juga menjelaskan, sejak zaman Sultan Buton yang keempat, raja atau sultan sudah dipilih langsung oleh rakyat Buton.

Pemilihan dilakukan dengan melalui perwakilan rakyat atau siolimbona tersebut.

"Sejak masa Sultan Buton IV pada tahun 1597, Sultan atau pemimpin sudah mulai pemilihan secara demokrasi. Kalau sebelumnya yang menjadi calon raja atau sultan adalah anak raja, sejak itu yang menjadi sultan dipilih oleh rakyat. Pemilihan ini (dilakukan) hingga sultan yang terakhir," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com