Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debu Erupsi Soputan Mulai Mengganggu Warga

Kompas.com - 05/01/2016, 12:16 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MINAHASA TENGGARA, KOMPAS.com — Debu vulkanik yang disemburkan gunung api Soputan di wilayah Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan mulai dirasa mengganggu warga.

"Sejak pagi, warga di Desa Raringis dan Noongan disibukkan dengan membersihkan atap seng rumah mereka dan tanaman yang terkena abu Soputan," ujar Vence, warga Minahasa Tenggara, yang melintas di Noongan, Selasa (5/1/2016).

Kedua desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Langowan Barat, Kabupaten Minahasa. Hujan debu dilaporkan juga mencapai Kanonang.

Gunung Soputan kembali mengalami erupsi pada Selasa pagi sekitar pukul 06.38 Wita dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 6,5 kilometer ke udara. Arah angin sewaktu terjadi erupsi condong ke barat daya.

Letusan tersebut disertai dengan awan panas dengan jarak luncur lebih kurang 2,5 kilometer ke arah tenggara.

Sebelumnya, Soputan juga meletus pada Senin (4/1/2016) sekitar pukul 20.53 Wita dengan asap kelabu tebal setinggi 2.000 meter dari puncak dan condong ke arah tenggara.

"Tadi sudah ada pembagian masker dari pihak Rumah Sakit Noongan dan juga dari pegawai Kecamatan Langowan Barat," kata Vence.

Meskipun erupsi terjadi sejak kemarin, warga yang bermukim di sekitar Gunung Soputan masih tampak tenang.

Mereka sudah terbiasa dengan kondisi aktivitas salah satu gunung teraktif di Indonesia tersebut.

Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas di dalam radius empat kilometer dari puncak Soputan serta sektoral ke arah barat daya sejauh 6,5 kilometer. Kewaspadaan juga diingatkan akan potensi ancaman banjir lahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com