Saat itu, kata Rendi, di dalam mobil APV tersebut ada dua orang kru TV One, satu juru kamera dan seorang driver.
"Saya berada di belakang mobil itu. Saya lagi mau kirim gambar. Awalnya saya kira petasan yang disimpan orang iseng, tapi ada kepulan asap putih tebal, kita langsung panik karena dikira mesin mobil rusak," kata Rendi di lokasi kejadian, Jumat (1/1/2016).
Usai ledakan, Rendi mengaku melihat kaleng cat berukuran sedang serta baterai berbentuk kotak.
"Ada paku juga, suaranya kencang. Kita langsung lapor polisi," kata dia.
Ledakan tersebut juga membuat panik pihak keamanan rumah dinas Wali Kota Bandung. Nana (32) salah seorang anggota keamanan mengaku ledakan tersebut terdengar mirip seperti ban truk pecah.
"Saya lagi di dalam pos lagi ngepel bersih-bersih. Kemudian sekitar pukul 01.10 WIB saya dengar ledakan kaya suara ban truk pecah," kata dia.
Setelah mendapat informasi ledakan tersebut berasal dari bom, Nana dan rekannya bergegas menutup pintu masuk rumah dinas.
"Asapnya warna kuning, bukan warna hitam. Saya nanya-nanya katanya bom. Kemudian saya tarik pasukan ke belakang pintu gerbang," ujarnya. "Waktu meledak kaca pos sampai bergetar. Pokoknya suaranya beda sama petasan," akunya.