Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Putusnya Jembatan Hutan Kota Langsa saat Dipenuhi Warga

Kompas.com - 27/12/2015, 18:14 WIB

LANGSA, KOMPAS.com - Jembatan gantung di Hutan Kota Langsa, Aceh di Desa Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Sabtu (26/12/2015) sore kemarin putus.

Musibah itu terjadi sekitar pukul 17.45 WIB ketika masyarakat menyesaki jembatan berkapasitas terbatas itu. Diyakini akibat kelebihan beban, sling atau tali baja penahan kesimbangan jembatan di sisi kanan terlepas. 

Sling penahan gantungan jembatan pada salah satu sisi putus sehingga menyebabkan badan jembatan miring dan menumpahkan puluhan orang di atasnya ke danau buatan di bawah jembatan tersebut.

Sebagian besar korban yang berjatuhan adalah kaum perempuan dan anak-anak. Tidak ada korban jiwa, namun banyak yang luka-luka.

Semua korban berhasil diselamatkan. Baik yang luka-luka maupun trauma dilarikan ke IGD RSUD Langsa dan RS Cut Meutia.

"Korban luka-luka ada yang terkena pentalan sling dan besi jembatan," kata seorang warga yang ikut membantu proses evakuasi korban.

Kedalaman danau buatan hutan kota itu hampir mencapai dua meter.

Menyaksikan outbond

Menurut informasi, masyarakat menyesaki jembatan karena di sekitar bukit hutan kota bagian timur sedang ada outbond dan warga ramai-ramai menyaksikan berbagai atraksi di alam terbuka itu dari atas jembatan. Mereka tidak tahu kalau kapasitas jembatan itu sangat terbatas.

Data yang dihimpun harian Serambi di IGD RSUD Langsa, korban sempat dirawat sekitar 12 orang. Setelah mendapat penanganan mereka diperbolehkan pulang. Menurut petugas medis rata-rata korban mengalami trauma, terkilir, dan ada juga yang luka.

Korban yang sempat dirawat masing-masing Ridho (26), warga Lorong Telkom, Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat, pasangan suami istri Lisa Febriani (29) dan Riki Hendrian (32) bersama dua anak mereka Firna Handayani dan Firka Handayani (9) warga Lorong Keluarga, serta Putri (20) adik dari Riki Hendrian, warga Gampong Geudubang Jawa.

Berikutnya Nurleli (36) bersama dua anaknya, Nurul Fadilah (8), Rania Elfira (4), warga Gampong Sungai Paoh, Kecamatan Langsa Barat. Rasidawati (49), warga Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat, Ria Nova Sari (19) Stim Pase, warga Tamiang Hulu.
Korban lainnya, Indriani (41), warga Lhokseumawe, dan balita bernama Defan (2,5) asal Alur Dua.

Kadisporabudpar Langsa, Drs Syafrizal yang ditemui di IGD RSUD Langsa, mengatakan, jembatan gantung itu masih dalam perawatan pihak rekanan, karena baru saja selesai dibangun pada tahun ini dengan sumber dana otsus.

"Sepengetahuan saya memang kapasitas daya tampung jembatan itu sekitar 40 orang, namun saat kejadian warga yang ada di sana mencapai seratusan orang," kata Syafrizal.

Menurut Syafrizal, pihak dinas akan memanggil rekanan untuk didengarkan penjelasan terkait keberadaan jembatan gantung di hutan kota kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gampong Paya Bujok Seuleumak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com