Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung De Locomotief Hancur, Gubernur Ganjar Akui Pengelolaan Kota Lama Semarang Rumit

Kompas.com - 25/12/2015, 17:54 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (25/12/2015), akhirnya melihat langsung robohnya gedung bersejarah, De Locomotief, di kawasan Kota Lama Semarang.

Tak cuma melihat, Ganjar juga bertanya kepada warga dan pihak lain terkait penyebab kondisi gedung itu ambruk.

"Ini makin meyakinkan pengelolaan kota lama ini cukup rumit karena banyak aset tidak jelas punya siapa. Terbukti, aset De Locomotief itu sudah berpindah tangan lima kali, entah ke siapa. Dulu pemiliknya namanya Pak Chandra," kata Ganjar.

Terkait robohnya gedung tersebut, Ganjar mendapat penjelasan langsung bahwa gedung tua itu roboh karena tak dirawat oleh pemiliknya.

Bangunan atas gedung runtuh menimpa bagian bawahnya, bahkan ada yang menimpa gedung lainnya.

Menurut Ganjar, Pemerintah Kota Semarang tidak bisa dipersalahkan begitu saja mengingat rumitnya pola pengelolaan kota lama.

Ia bahkan membela Pemkot Semarang karena instansi itu telah menyiapkan desain penataan kota lama.

"Pemkot itu menyiapkan desain penataan kota lama. Sudah disiapkan dan akan dipaparkan dengan saya, itu saya tahu semalam pas ketemu Wali Kota. Jadi, minggu depan sudah paparan soal kota lama," lanjut Ganjar.

Hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi terhadap semua pemilik gedung, apakah milik BUMN, perusahaan swasta, ataukah milik perorangan.

Data itu harus didapat terlebih dulu agar kebijakan penanganan kota lama, termasuk gedung yang roboh, bisa tepat.

Sebelumnya, Gedung De Locomotief yang berada di Jalan Kepodang Nomor 22-24 Semarang itu diberitakan dalam kondisi yang amat memprihatinkan.

Sejumlah aktivis sejarah lantas melaporkan pemilik Gedung De Locomotief ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.

Pelaporan dimaksudkan untuk menyelidiki adanya dugaan perusakan bangunan cagar budaya yang disengaja dari pemilik De Locomotief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com