Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutan Digeledah, Puluhan Gunting, Gergaji dan Kunci T Diamankan

Kompas.com - 21/12/2015, 09:00 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAMUJU, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi kerusuhan di rumah tahanan negara pasca-kerusuhan di Lapas Kerobokan Bali, jajaran kepolisian Polres Mamuju bekerja sama dengan petugas rutan Mamuju menggelar razia di 22 kamar rutan Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (21/12/2015).

Hasilnya puluhan benda ditemukan petugas, seperti puluhan gunting, pisau cutter, gergaji, kunci T, potongan besi, korek gas, telepon genggam, dan sejumlah peralatan elektronik lainnya.

Benda-benda ini langsung diamankan kepolisian bersama pihak Rutan Mamuju untuk dimusnahkan. Tak hanya kamar tahanan, para penghuni juga digeledah untuk memastikan mereka tidak sedang menyembunyikan benda-benda berbahaya, termasuk narkotika.

Namun, dalam penggerebekan kali ini tidak ditemukan barang haram seperti Narkoba.

Wakapolres Mamuju Kompol Andri mengatakan, razia yang digelar di Rutan Mamuju merupakan bentuk antisipasi.

"Razia ini atas perintah dari Bapak Kapolri. Barang yang ditemukan anggota Polres Mamuju, merupakan barang untuk kebutuhan pribadi dari masing-masing penghuni lapas. Namun, karena dinilai berbahaya maka langsung diamankan," kata Andri.

Meski ditemukan beragam benda berbahaya, Kepala Rumah Tahanan Mamuju, Mustawan membantah bahwa pihaknya tidak maksimal dalam melakukan pengawasan terkait maraknya barang berbahaya yang masuk ke dalam rutan.

Secara internal, menurut Mustawan, petugas rutan giat melakukan razia terhadap 194 warga binaaan di rutan. Bahkan, sehari sebelum polisi datang ke rutan, pihanya telah melakukan razia.

"Kami juga menggelar razia secara internal. Baru-baru ini tim satgas dari Kementrian HAM, melakukan razia di rutan ini. Bahkan sehari sebelum polisi datang, saya sudah melakukan pemeriksaan di semua ruangan," kata Mustawan.

Namun, tidak dipungkiri masih ada saja para pengunjung atau pembesuk yang memasukkan barang ke dalam lapas dengan berbagai cara. Mustawan berjanji pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat untuk mengantisipasi tindak krimnal dna kerusaha penghuni lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com