Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Tewas Gelar Sembahyang di Lapas Kerobokan

Kompas.com - 19/12/2015, 13:13 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

KEROBOKAN, KOMPAS.com - Keluarga Ketut Budiarta (34), korban tewas dalam bentrokan dua ormas di Jalan Teuku Umar Denpasar melakukan sembahyang di pura di depan Lapas Kerobokan.

Ketut Suarnata, perwakilan keluarga Budiarta, menjelaskan bahwa persembahyangan dilakukan dengan menyajikan banten dan canang dengan harapan agar arwah korban bisa dibawa pulang dan menyatu dengan jasadnya.

"Ya kami melakukan persembahyangan di sini (lapas) agar arwah korban bisa dibawa pulang dan menyatu dengan jasadnya," kata Suarnata, Sabtu (19/12/2015).

Dia mengatakan bahwa keluarganya sudah ikhlas dan tidak akan memperpanjang masalah maupun melaporkan ke pihak kepolisian.

Budiarta yang pernah ditahan di Lapas Kerobokan ini memiliki satu istri dan tiga anak. Salah satu putrinya yang masih SMP juga ikut bersembahyang.

Sebelumnya kan keluarga mendapat petunjuk orang pintar (orang suci Hindu) agar dilakukan persembahyangan di Lapas. Supaya arwahnya menyatu dengan jasadnya," kata Made Yuniarti, sepupu korban.

Persembahyangan di Lapas Kerobokan oleh keluarga korban meninggal ini dilakukan tidak lebih dari 15 menit.

Bentrokan antar-ormas di Jalan Teuku Umar terjadi menyusul kerusuhan di Lapas Kerobokan pada hari yang sama, Kamis (17/12/2015). Dalam bentrokan di Jalan Teuku Umar, dua orang tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Korban tewas di TKP Jalan Teuku Umar. Selain Budiarta, seorang pria muda yang belum diinformasikan namanya oleh kepolisian juga tewas. Tiga korban luka bernama Ferdian, Made Suryata dan Wayan Sudarsana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com